Menguasahakan Generasi Salih Berkuaitas sebagai Semangat Mengisi Kemerdekaan

Sunday 14 August 2022


  الحمد لله الذي أنعمنا بنعمة الإيمان و الإسلام و بشريعة نبينا محمد صلى الله عليه و سلم، أشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله، اللهم صل على سيدنا محمد و على اله و صحبه و جميع أمته و سلم، أما بعد، فيا عباد الله أوصيني نفسي و إياكم بتقوى الله و افعلوا الخيرات و اجتنبوا السيئات لعلكم تفلحون، قال الله تعالى: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ١

 Hadirin rahimakumullah

Adalah sebuah kewajiban bagi setiap khatib disetiap mengawali khutbah untuk mengajak dan mengingatkan para jama'ah agar selau meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Nya dalam sebuah bentuk perilaku menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Nya. Apabila hal ini dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari hari dengan rasa penuh keikhlasan maka niscaya kehidupan kita akan senantiasa dalam naungan dan ridhaNya.

 Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kita memasuki bulan ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 77, semoga negara kita dapat Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat. Tiap tahun kita memperingati dan mengisinya dengan berbagai agenda sebagai wujud kecintaan kita kepada negeri ini. Kita sebagai muslim harus yakin bahwa hal ini adalah sebagai perwujudan juga dari keimanan kita. Hubbul wathan minal iman.

Pada kesempatan khutbah kali ini ijinkan khatib menyampaikan hikmah dan introspeksi yang dapat kita petik dari karya sastra atau karya seni. Tentu saja khatib ingin menyajikan contoh yang kiranya relevan untuk kita renungkan di momen kemerdekaan negara kita.

Ada sebuah film Barat tahun 2006 berjudul “Idiocracy”, karya Mike Judge. Film itu menyebutkan latar tahun 2005 terdapat uji coba proyek penemuan ilmiah mesin hibernasi manusia. Manusia yang dinyatakan sehat secara medis dapat dikurung dalam kapsul atau peti hibernasi selama beberapa tahun. Dua orang yang dijadikan objek penelitian sudah ditemukan, laki-laki dan perempuan, dengan kriteria dan perijinan yang sesuai. Akan tetapi, proyek tersebut akhirnya tidak disetujui, padahal dua orang sudah terlanjur masuk pada mesin hibernasi.

Di sisi lain, seiring waktu, perkembangan kehidupan dunia tidak bergerak ke arah yang diharapkan. Idealnya semakin maju jaman, maka semakin baik pola kehidupan, pendidikan, dan seterusnya. Nyatanya, penjajahan teknologi dan pola hidup modern memenangkan pertarungan itu. Tren yang terbentuk adalah manusia semakin bodoh, semakin terarah pada kebebasan, kehidupan instan, dan pemenuhan nafsu. Tren yang banyak diikuti misalnya tontonan humor yang tidak cerdas, pornografi, game, dst. Sebaliknya, tren pendidikan semakin kurang diminati dan ditinggalkan. Terdapat dua kelompok yang saling berperang ideologi. Para ilmuwan dan orang terpelajar kalah suara. Tahun demi tahun, termasuk juga sisi perkembangan manusia mengalami dampaknya.

Dicontohkan, orang berpendidikan yang semakin sedikit dan kalah hanya berhubungan dan menikah dengan sesama yang berpendidikan. Mereka memiliki idealism yang sampai pada menganggap keturunan itu memiliki resiko dan tanggungjawab besar. Pada akhirnya generasi yang diturunkan oleh orang-orang berpendidikan menurun drastic bahkan punah. Di sisi lain, orang yang tidak berpendidikan dan bermoral rendah semakin banyak. Mereka tidak hanya monogami, bahkan poligami, atau lebih dari itu memiliki keturunan yang tidak sah. Pola kehidupan yang rusak otomatis juga terwariskan dari generasi ke generasi.

Puncaknya, setting waktu berada pada tahun 2530. Saat itu dunia sangat kacau, dihuni oleh orang-orang bodoh dengan moral rendah. Kapsul hibernasi dua orang tadi terbuka. Setelah berhasil melakukan penyesuaian, keduanya pun, yang sebelumnya orang biasa dan buangan, menjadi orang paling pintar dan paling moralis di dunia baru itu. Sedikit demi sedikit keduanya terpanggil dan berperan memperbaiki keadaan dunia yang rusak.

 Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Itu adalah satu dari banyak film atau karya seni. Banyak karya seni dan sastra lainnya yang dapat ditarik hikmahnya. Terkait mesin waktu dan perpindahan alam, ada banyak film dan cerita tentangnya. Bukankah di animasi Doraemon dikenalkan mesin waktu dan pintu kemana saja juga? Dalam hikayat ada misalnya Hikayat Tamim ad-Dari, salah seorang sahabat Nabi yang diculik jin Ifrit melintasi berbagai alam, saat kembali ia menjadi kaya pengalaman dan pencerita yang bijak. Di dunia Islam banyak kisah hikmah para Sufi misalnya yang mengalami trance baik berhubungan dengan makhluk lain atau mendapat wahyu lewat mimpi. Bahkan, Nabi Muhammad diperjalankan Isra Mikraj dan mendapat ajaran salat lima waktu kita peroleh riwayatnya melalui cerita. Poin penting dari kisah dan cerita demikian adalah ilmu dan pengalaman didapatkan dari melihat dunia luar, daerah luar. Bahkan kata Nabi, Uthlubul Ilm walau Bis Siin. Jika memang perlu mencari ilmu sampai ke Cina, pergilah. Istilah yang populer saat ini, jangan sampai kita maen kurang jauh, dolan kurang adoh, ngopi kurang kentel, dst. 

Jamaah jumah rahimakumullah

Kembali ke konteks sebelumnya. Kita sebagai muslim diberi pesan oleh Nabi untuk menciptakan generasi muslim sekaligus generasi bangsa yang berkualitas. Selain mensyariatkan pernikahan, hikmah, dan aturan di dalamnya seperti banyak dalam Surat An Nisa, Nabi juga mengajarkan kepada kita untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya, “Menikahlah kalian dengan perempuan yang paling dicintai dan paling banyak memberi keturunan. Sebab, aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian atas umat-umat lain pada hari Kiamat,” (HR Ahmad).

 Masyiral Muslimin Rahimakumullah,

Dalam memaknai hadits ini, tentu nabi tidak berharap hanya jumlah umat islam yang banyak saja, namun kita juga harus berkhusnudzan Nabi menghendaki umat yang berkualitas. Bagaimana ukuran menjadi manusia yang berkualitas? Jika dalam Islam, tuntunan menjadi umat muslim yang baik yang beriman dan bertakwa tak kurang banyaknya. Adapun ukuran berkualitas di luar bahasa agama, maka kata nabi: “Antum a’lamu biumuuri dunyakum”, kita yang lebih tahu. Kita secara lazim tahu, bahwa keluarga dan generasi yang berkualitas yang seperti apa, pendidikan seperti apa, pola hidup seperti apa. Jika kita sudah tahu mana yang baik, mari bersama kita berusaha mewujudkannya, paling tidak dalam lingkungan terkecil kita, keluarga kita, dan masyarakat kita.


Kita tidak mampu melawan arus kemajuan jaman dan teknologi. Akan tetapi, kita diberi akal dan hati untuk dapat mengerem pola hidup kita. Kita mendapat tugas sebagai orang tua yang menjadi contoh dan mengarahkan anak dan keturunan kita. Meskipun berat, ini adalah tugas kita.

Demikian, di antara sikap yang dapat kita lakukan baik sebagai warga negara bangsa Indonesia juga sebagai muslim. Hendaknya jiwa nasionalisme senantiasa kita pupuk, kembangkan, dan wariskan, serta tetap menekuni koridor tuntunan syariat Islam yang benar. Semoga isi khutbah ini menjadi tambahan ilmu bagi kita dan kita dapat mengamalkannya. Amin.

و العصر إن الإنسان لفى خسر إلا الذين آمنوا و عملوا الصالحات و تواصو بالحق و تواصوا بالصبر

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًااَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi