الحمد لله
الذي أنعمنا بنعمة الإيمان و الإسلام و بشريعة نبينا محمد صلى الله عليه و سلم،
أشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله، اللهم صل
على سيدنا محمد و على اله و صحبه و جميع أمته و سلم، أما بعد، فيا عباد
الله أوصيني نفسي و إياكم بتقوى الله و افعلوا الخيرات و اجتنبوا السيئات
لعلكم تفلحون، قال الله تعالى:
ٱدْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ
ٱلْمُعْتَدِينَ (الأعراف - 55)
Hadirin
rahimakumullah
Adalah
sebuah kewajiban bagi setiap khotib disetiap mengawali khutbah untuk mengajak
dan mengingatkan para jama'ah agar selau meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
SWT. Oleh karena itu, marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Nya dalam sebuah bentuk perilaku menjalankan segala perintah Allah dan
meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Nya. Apabila hal ini dapat kita
wujudkan dalam kehidupan kita sehari hari dengan rasa penuh keikhlasan maka
niscaya kehidupan kita akan senantiasa dalam naungan dan ridhoNya.
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah
Pada masa media social saat ini, selain banjir informasi terdapat kemudahan
pula dalam melakukan silaturahim. Di antara bentuk silaturahim di media social
di antaranya saling sapa dan berinteraksi, termasuk saling mengirimkan doa dan
ucapan selamat pada momen tertentu. Lalu bagaimana pandangan Islam dalam
berkirim doa di media social.
Beberapa redaksi ayat dan hadits terkait doa baik untuk pribadi maupun
kepada orang lain seperti berikut.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila
ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku)
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran." (QS. Al Baqarah: Ayat 186)
Doa Nabi Nuh 'alaihissalam: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ Artinya: "Ya Rabbi ampunilah aku, kedua orang tuaku dan
siapapun yang memasuki rumahku dalam keadaan beriman. Serta orang yang beriman
laki-laki dan perempuan". (QS. Nuh: 28) Doa Nabi Ibrahim 'alaihissalam: رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ
الْحِسَابُ Artinya: "Wahai Rabb kami,
ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta semua orang yang beriman pada hari
diadakannya perhitungan (hari kiamat)." (QS. Ibrahim: 41) Doa Nabi
Muhammad untuk Umatnya: إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ
وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ Artinya: Jika engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka
adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya memang Engkau
Maha pengampun lagi Maha bijaksana. (QS Al-Maidah Ayat 118)
Selanjutnya diskusi terkait memberi ucapan selamat di antaranya dapat
dibaca dari keterangan berikut.
Al-Hafidz As-Suyuthi menulis ringkasan kitab kecil bernama Wushul Al-Amani
bi Ushul At-Tahani, yaitu dalil-dalil yang mendasari ucapan selamat hari raya,
pergantian bulan dan tahun, serta momentum lain.
Di antaranya dalil tentang ucapan selamat adalah ketika ada orang yang baru
sembuh dari sakit, ucapan selamat setelah melakukan ibadah haji, ucapan selamat
dalam pernikahan, ucapan selamat lahirnya seorang anak, hari raya, tibanya
bulan Ramadhan dan lainnya.
Di kitab tersebut memang tidak disampaikan dalil secara khusus berkaitan
ucapan selamat ulang tahun, tetapi bukan berarti bidah dan dilarang. Sebab
ulang tahun adalah hari kebahagiaan sahabat atau tetangga, dan saat mereka
berbahagia kita dianjurkan mengucapkan selamat dan doa. Al-Hafidz As-Suyuthi di
bagian penutup kitab tersebut menyampaikan riwayat hadis:
«ﺃﺗﺪﺭﻭﻥ ﻣﺎ ﺣﻖ اﻟﺠﺎﺭ؟ ﺇﻥ اﺳﺘﻌﺎﻥ ﺑﻚ ﺃﻋﻨﺘﻪ، ﻭﺇﻥ اﺳﺘﻘﺮﺿﻚ ﺃﻗﺮﺿﺘﻪ، ﻭﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﺧﻴﺮ ﻫﻨﺄﺗﻪ،
ﻭﺇﻥ ﺃﺻﺎﺑﺘﻪ ﻣﺼﻴﺒﺔ ﻋﺰﻳﺘﻪ»
"Tahukah kalian apa hak tetangga? Jika dia minta tolong maka kau bantu
dia. Jika dia hutang uang maka kau beri hutang. Jika dia bahagia maka ucapkan
selamat untuknya. Jika dia terkena musibah maka kau berbela sungkawa
untuknya" (HR Thabrani, Al-Kharaithi dan Abu Syekh)
Terkait status hadis ini diberi penilaian Al-Hafidz As-Suyuthi:
ﺭﻭاه اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪ
اﻟﺸﺎﻣﻴﻴﻦ، ﻭاﻟﺨﺮاﺋﻄﻲ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﺭﻡ اﻷﺧﻼﻕ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺷﻌﻴﺐ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻋﻦ ﺟﺪﻩ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ
اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﻟﻪ ﺷﺎﻫﺪ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﻌﺎﺫ ﺑﻦ ﺟﺒﻞ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺑﻮ اﻟﺸﻴﺦ ﻓﻲ اﻟﺜﻮاﺏ، ﻭﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ
ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺑﻦ ﺣﻴﺪﺓ ﺃﺧﺮﺟﻪ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻟﻜﺒﻴﺮ.
Bukankah itu tasyabbuh dengan agama lain? Kalau mau dinilai tasyabbuh
jangan cuma ulang tahun. Ada banyak bentuk tasyabbuh dengan agama lain tapi
tidak pernah diangkat.
ﺛﻢ اﻋﻠﻢ ﺃﻥ اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ
ﺑﺄﻫﻞ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﻻ ﻳﻜﺮﻩ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺷﻲء ﻭﺇﻧﺎ ﻧﺄﻛﻞ ﻭﻧﺸﺮﺏ ﻛﻤﺎ ﻳﻔﻌﻠﻮﻥ ﺇﻧﻤﺎ اﻟﺤﺮاﻡ ﻫﻮ اﻟﺘﺸﺒﻪ ﻓﻴﻤﺎ
ﻛﺎﻥ ﻣﺬﻣﻮﻣﺎ ﻭﻓﻴﻤﺎ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻪ اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﻛﺬا ﺫﻛﺮﻩ ﻗﺎﺿﻲ ﺧﺎﻥ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ اﻟﺠﺎﻣﻊ اﻟﺼﻐﻴﺮ ﻓﻌﻠﻰ ﻫﺬا
ﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪ اﻟﺘﺸﺒﻪ ﻻ ﻳﻜﺮﻩ ﻋﻨﺪﻫﻤﺎ
Ketahuilah bahwa Tasyabuh (menyerupai) dengan Ahli kitab tidak makruh dalam
semua hal. Kita makan dan minum, mereka juga melakukan hal itu. Keharaman dalam
tasyabuh adalah (1) Sesuatu yang tercela (2) Kesengajaan meniru mereka.
Sebagaimana disampaikan oleh Qadli Khan dalam Syarah Jami' Shaghir. Dengan
demikian jika tidak bertujuan menyerupai ahli kitab maka tidak makruh"
(Al-Bahr Ar-Raiq 2/11)
Bagi keluarga Muslim yang melakukan ulang tahun lebih mengarah kepada
pemberian sedekah atau hadiah, bukan sesuatu yang tercela. Mereka melakukan
acara ulang tahun juga tidak ada yang bermaksud meniru Agama lain karena
kebiasaan ini sudah menjadi tradisi di negara manapun.
Apalagi bila doa yang kita panjatkan tersebut tanpa sepengetahuan orang
yang kita doakan. Ini akan lebih berpeluang untuk dikabulkan Allah," kata
Habib Quraisy.
عن أُمَّ
الدَّرْدَاءِ رضي الله عنها أنها قَالَتْ لصفوان: “أَتُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ؟”،
قال: فَقُلْتُ: “نَعَمْ”، قَالَتْ: “فَادْعُ اللهَ لَنَا بِخَيْرٍ”، فَإِنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: ” دَعْوَةُ الْمَرْءِ
الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ
مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ:
“آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ”
Suatu hari Ummu Darda' radhiyallahu anha berkata kepada Shafwan,
"Apakah engkau akan berangkat haji tahun ini?". Beliau menjawab,
"Ya". Ummu Darda’ melanjutkan, "Doakanlah kebaikan untuk
kami." Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
"Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuan dia adalah
mustajab. Di dekat kepalanya ada seorang malaikat yang ditugasi untuk
mengamini, setiap dia berdoa kebaikan untuk saudaranya. Sang malaikat berkata,
“Amin. Engkau pun akan mendapat hal yang serupa." (HR. Muslim)
Demikian khutbah pada siang hari ini, semoga membawa manfaat.
و العصر إن الإنسان لفى خسر إلا الذين آمنوا
و عملوا الصالحات و تواصو بالحق و تواصوا بالصبر
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا
ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى
اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًااَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ
اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان
وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ
مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !