Khotbah I
الحَمْدُ لِلهِ
الَّذِيْ لاَ يَسْتَحْيِيْ أَنْ يَضْرِبَ مَثَلاً مَا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا
اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ
بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ. قال الله وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا : وقال أيضا ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
Dalam suasana pertengahan bulan Ramadan kali ini, khatib mengajak pribadi khatib juga para jamaah untuk mempelajari sedikit hikmah disyariatkannya puasa.
Jamaah Jumah rahimakumullah
Cara dan pola berpikir manusia senantiasa mengalami
perkembangan seiring perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan. Imam Al Mawardi
menyatakan, bahwa ilmu pengetahuan tidak terbatas. Sementara Allah sudah
mensifati ilmu dengan firmannya: “dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit.” (QS Al Isra: 85). Seberapa banyak ilmu manusia, tetaplah
berbatas, dibandingkan dengan ilmu Allah, dan di situlah juga alasan mengapa
ilmu di dunia selalu dinamis.
Auguste Comte (1798-1857) seorang filosof Perancis
pernah menyatakan dinamisasi pemikian manusia secara menarik. Ia membagi
pemikiran manusia dalam 3 fase. Pertama, fase keagamaan, dimana dengan
keterbatasan pengetahuan, manusia mengembalikan semua gejala alam yang tidak
dapat dijangkau akal kepada Tuhan atau Dewa yang dianut. Semisal terjadi gempa
atau banjir besar kemudian dinalar manusia sebagai kemurkaan atau hukuman Tuhan
yang menjadi sandaran. Kedua, fase metafisik yang berusaha menalar bahwa
semua dikembalikan kepada pinsip awal atau dasarnya. Semua hal yang ada di
dunia memiliki awal, setiap gejala muncul selalu terkait dengan sumber sebab di
awalnya. Ketiga, fase ilmiah, manusia menafsirkan tiap fenomena yang ada
berdasar pengamatan yang teliti, eksperiman, hingga diperoleh hokum alam yang
mengatur fenomena tersebut.
Saat ini, di masa dinamisasi pola pemikiran di berbagai bidang, muncul kecenderungan menguak atau mencari rahasia di balik perintah Allah. Cara pandang kesehatan/dokter dipakai menguak rahasia shalat tahajud misalnya, metode ahli biologi menyinkap rahasia debu untuk menghilangkan najis anjing atau keharaman babi, dan lain sebagainya. Seakan-akan, semua pertanyaan keagamaan yang dulunya ‘mauquf’ (berhenti) dan cukup dijawab dengan alasan ‘ta’abbudi’ (semata untuk tujuan manut kepada Allah) sekarang dapat dijawab dengan menggunakan hikmah-hikmah di balik syariat. Sisi positif hal ini, selain menambah kekaguman pada syariat allah, menambah gairah beribadah, juga husnudzzan atas semua perintah dan larangan Allah. Hal-hal ini juga diharapkan dapat menjadi obat hati yang sakit, solusi nafsu yang memberontak, dan kendali bagi akal untuk tunduk pada syariat.
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Rahasia atau bahasa lainnya hikmah di balik syariat ini
memang seringkali terselip dan tidak tersurat secara langsung. Seperti contoh
tentang persoalan qishas pembunuhan (QS Al Baqarah: 179) dan keharaman khamr
dan judi (QS Al Maidah: 90-92). Pemberlakuan qishas untuk menjaga
keberlangsungan hidup masyarakat, karena dengan diatur hokum yang demikian,
perilaku kejahatan berat dapat ditekan. Larangan minum khamar dan berjudi
mengandung hikmah untuk melindungi akal dan harta agar terhindar dari
malapetaka. Dua kasus hukum syariat tadi, dapat dijadikan contoh bahwa pada
tiap hokum syariat tersimpan manfaat berupa perlindungan terhadap jiwa, akal,
harta, dan nasab.
Hikmah puasa dapat digali dari berbagai aspek, dari
sisi spiritual, sosial, psikologi, dan medical. Secara spiritual, puasa
memiliki hikmah menambah ketakwaan, mendekatkan diri pada Allah, mengandung
pesan bersyukur, bersikap amanah, penguatan unsur malakiyah manusia, dan
melatih kesabaran.
Hikmah sosial misalnya dapat merangsang sikap bisa
merasakan kelaparan dan kekurangan yang dialamai manusia lainnya, merangsang
untuk bisa berbagi, dan lain sebagainya. Hikmah psikologisnya dapat membentuk
kembali diri yang lebih tenang, empati, dan lain sebagainya.
Hikmah puasa secara medis di antaranya; mengistirahatkan organ pencernaan, menghilangkan racun tubuh, meningkatkan kekebalan, mencegah penyakit, terapi berbagai penyakit, menahan gejolak nafsu dan memperbaiki kualitas sperma, mencerdaskan otak, meningkatkan daya serap makanan, dan menguatkan jantung.
Jamaah
Jumat Rahimakumullah
Kemudian kiranya apa hikmah terdapat rukhshah
keringanan untuk tidak berpuasa bagi orang-orang tertentu?
1) Ibu hamil dan menyusui memiliki fisik dan psikis
berbeda, sedangkan perintah menjalankan syariat juga bergantung dari kemampuan
seorang hamba (QS Al Baqarah: 182), maka tepatlah syariat memberikan keringanan
bagi umat yang kondisinya lemah. Dalam tinjauan medis, wanita hamil memerlukan
asupan asupan lebih karena mengandung janin yang selalu berkembang dan
bergantung kepadanya, dan akan mengganggu kesehatan keduanya jika asupan makanan
terlambat. Kurangnya asupan makanan juga akan mengurangi produksi asi ibu yang
sedang puasa, terlebih di musim panas, maka akan membuat ibu dan anak
menderita.
2) Wanita haid dan nifas umumnya berkurang kesehatannya
sesuai dengan kondisi tubuhnya, semisal pusing, asam lambung berlebih, denyut
jantung tidak stabil, dan lain-lainnya, lalu muncul rasa berat, lemah, pegal,
dan lain sebagainya yang dapat mengganggu aktifitas. Demikian pula kondisi
nifas jelas menguras kondisi wanita dari kondisi asalnya yang prima. Pada dua
kondisi yang demikian, wanita lebih membutuhkan asupan makanan untuk menjaga
kesehatan yang lebih utama.
3) Musafir dengan jarak tempuh sudah boleh melakukan qashar
(meringkas) salat juga diperbolehkan tidak berpuasa. Hal ini karena melihat
adanya masyaqqah (kesulitan) jika berpuasa di perjalanan. Meskipun
standar kesulitan berbeda tiap orang, tetapi ulama sudah menentukan batasan
jarak perjalanan lebih dari 80 km, sesuai kebolehan qasar salat.
4) Orang sakit, dengan ketentuan sakit yang parah, bukan
sakit ringan yang tidak terlalu menggangu kesehatannya jika berpuasa.
Jamaah
Jumah Rahimakumullah
Rahasia atau hikmah puasa dan syariat lainnya akan
terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahan. Hal ini merupakan
anugerah dan bukti kebenaran ajaran Allah dan menguatkan keimanan. Meskipun
demikian, semaju apapun ilmu manusia, tetaplah berbatas dan memiliki kelemahan,
rahasia kehendak Allah tetaplah jauh lebih besar. Wallahu a’lam.
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ
اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ
إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khotbah
II
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ
نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ عَلَى
طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، وَقاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ
رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ
وَالشَّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا
عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !