Khotbah I
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ
وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ
الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ
صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين
وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ
اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ. قال الله فاقصص القصص لعلهم يتفكرون (الأعراف 176)
Pertama, mari kita mengingatkan pribadi kita masing-masing untuk senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, utamanya dengan
senantiasa berusaha menjalani segala perintah Allah an menjauhi larangannya.
Salawat serta salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan syafaatnya di yaumul qiyamah.
Dalam kesempatan
kali ini, khatib mengajak pribadi khatib juga para jamaah
untuk merenungi hikmah dongeng dan cerita bagi kepribadian anak.
Era pandemi covid sejak awal
2020 memberikan dampak besar terdahap sistem pendidikan belajar mengajar yang
salah satunya adalah minimnya intensitas tatap muka guru dan murid dalam proses
transfer keilmuan. Dalam keadaan yang demikian, anak-anak
kita selaku siswa
dituntut lebih aktif memanfaatkan sumber belajar tanpa harus datang ke sekolah,
baik melalui media buku, media online, ataupun sumber-sumber pembelajaran
lainnya. Di antara media pembelajaran yang masih sangat relevan dalam kondisi
ini adalah buku bacaan berupa buku cerita, dongeng, atau novel, terutama yang bernuanasa pendidikan.
Bacaan
cerita, dongeng, maupun novel tergolong karya sastra yang tujuan utamanya
adalah memberikan hiburan. Sastra memberikan tampilan menarik melalui pemakaaian
bahasa yang tidak biasa, menawarkan imajinasi, berfantasi, daya semangat, dan
menarik hati. Dengan kata lain, karya sastra mampu membawa emosi pembaca dalam
imajinasi yang dibangun pengarang.
Bacaan
sastra anak atau yang sesuai bagi anak tentu berbeda dengan bacaan bagi orang
dewasa. Tingkat kematangan emosi dan pengalaman anak berbeda dengan orang
dewasa. Jenis kata-kata, bahasa, dan kalimat yang digunakan tentu berbeda,
dibuat lebih sederhana.
Membudayakan
membaca cerita, dongeng, dan sejenisnya bagi anak menjadi hal yang sangat baik
dalam membentuk karakter anak. Di dalamnya terselip sajian nilai pendidikan,
daya imajinasi, emosi, intelektual, rasa sosial, etis, bahkan religiusitas.
Budaya
membaca dan mendengar cerita sudah tidak diragukan manfaatnya. Permasalahan
berikutnya adalah, bagiamana cara agar anak-anak kita gemar membaca dan
menjadikannya kebiasaan atau karakter. Ada tiga unsur yang harus dilakukan
dalam penumbuhan karakter sejak dini yaitu: knowing, feeling, dan acting
yaitu mengetahui, merasakan, dan mempraktikkan. Membuat anak anak menjadi gemar
membaca tidak cukup dengan diberi tahu bahwa membaca itu penting dan baik,
tetapi perlu ditambahkan pengetahuan dan agar ia merasakan manfaatnya. Kemudian
diikuti praktik langsung, tidak hanya sekedar teori.
Yang lebih penting dari teori itu adalah adanya contoh dan teladan dari kita sebagai orang tua. Kita tidak bisa sekedar menyodorkan buku bacaan kepada anak, lebih-lebih hanya memerintah. Akan tetapi, anak harus sering melihat kita membaca pula. Selanjutnya, kegiatan tersebut akan menjadi lebih sempurna dan membekas jika setelahnya membuka diskusi, membahas isi atau pengalaman membacanya.
Jamaah Jumah rahimakumullah
Ada
beberapa kiat yang dapat ditempuh dalam menjadikan anak gemar membaca, di
antaranya:
1. Kenalkan dan
bacakan buku sejak dini, sejak anak bayi atau bahkan saat anak dalam perut pun
sudah dapat dirangsang oleh bacaan dari orang tua. Membacakan kepada anak tentu
lebih menarik jika dengan improvisasi, seperti dengan gerakan dan perubahan
suara yang berbeda untuk tiap tokohnya.
2. Membuat pola baca.
Jika membacakan buku hanya menjelang anak tidur, lama kelamaan muncul anggapan
dalam diri anak, bahwa membaca hanyalah kebutuhan pengantar tidur. Oleh sebab
itu, contohkan bahwa membaca bisa dalam kondisi apa dan dimana saja selama ada
kesempatan.
3. Bukalah buku
bersama anak. Jika anak anda masih bayi dan balita, pangkulah, lalu ajaklah
membaca dan membuka lembar demi lembarnya, buat ia terlibat aktif.
4. Pilih buku yang sesuai, dan bergiizi isinya. Kemudian
jangan takut buku itu akan dirusak oleh anak. Kita harus yakin bahwa buku yang
rusak tetapi dibaca lebih berguna daripada utuh tak tersentuh.
Masih banyak lagi kiat yang dapat ditempuh, seperti mengatur jam wajib baca, berdiskusi, berkunjung ke pameran buku, hingga menjadikan buku sebagai hadiah.
Jamaah Jumah rahimakumullah
Tentunya
kita tidak lupa bahwa ayat pertama kita dalam Alquran adalah perintah membaca.
Kita juga tahu bahwa kandungan terbanyak dari Alquran adalah cerita dan kisah yang
di dalamnya memuat banyak pelajaran. Dengan demikian, membaca kisah adalah
ajaran agama kita.
Sebagai
akhir, sekarang banyak bacaan ringan pembentuk karakter anak, tinggal usaha
kita mencari dan mencotohkannya kepada anak. Membaca novel tokoh-tokoh misalnya,
tentu akan lebih menyenangkan dibandingkan membaca dalam bentuk sajian buku
sejarah. Sementara, dengan membaca kisah ulama atau tokoh kita mendapatkan
banyak pendidikan dan keteladanan yang kadangkala sulit untuk kita contohkan
sendiri.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي
وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khotbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى
أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا
النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، وَقاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ
رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ
وَالشَّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ
يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Khutbah menginspirasi, semoga bisa mempraktekkan,terimakasih mas.
ReplyDelete