Peduli Terhadap Perempuan

Wednesday 2 December 2020

 Khotbah I

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ، 
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال الله فاقصص القصص لعلهم يتفكرون (الأعراف 176)

 

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Pertama, mari kita mengingatkan pribadi kita masing-masing untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, utamanya dengan senantiasa berusaha menjalani segala perintah Allah an menjauhi larangannya. Salawat
serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan syafaatnya di yaumul qiyamah.

Dalam kesempatan kali ini, khatib mengajak pribadi khatib juga para jamaah untuk bersama mengkaji hikmah dari kisah. 

 Jamaah Jumah rahimakumullah

Syaikh Izzudin bin Abdis Salam dalam kitab Syajarah Al’-Ma’arif hlm 173 menuliskan kisah Nabi Musa yang bertemu Nabi Syuaib dan Putrinya (Al Qashas 21-28). Menariknya kitab ini, dapat mensarikan hukum dari kisah-kisah. Hal ini sesuai karena kebanyanyakan isi Alquran adalah kisah, tetapi justru dari kisah-kisah dapat ditemukan banyak hikmah dan hukum.

Saat ditu Nabi Musa sedang diburu Fir’aun dan dianiyaya, lalu lari ke Madyan (Sudan). Sampai bertemu dengan rombongan yang mengambil air, lalu ada dua perempuan yang ikut mengantri meminumi ternaknya. Nabi Musa bertanya kepada dua perempuan tadi, mengapa tidak ikut mengantri. Mereka menjawab, kami perempuan, dan ayah kami sudah tua, jika memaksa berebut antrian, kami kalah, sehingga kami mengalah hingga mereka selesai.

Kemudian Nabi Musa melihat batu besar, dengan ijin Allah, batu besar itu disingkap, di bawahnya muncul sumber air. Maka Nabi Musa menyarankan kedua perempuan tadi meminumi ternak di sumber yang baru hingga selesai lalu kedua perempuan itu pulang.

Di Rumah, kedua perempuan yang merupakan puteri Nabi Syuaib bercerita, bahwa tadi ada pemuda tampan dan kuat membantu meminumi ternak mereka sehingga tidak harus lama mengantri. Nabi Syuaib menjawab, ya sudah, panggil kemari pemuda itu. Orang itu berjasa pada kalian, kita kasih sesuatu. Tradisi orang baik itu ‘mukafa’ah’ memberi imbalan pada yang berbuat baik, jadi tidak hanya dengan modal ucapan terimakasih. Sampai ada bab “faslun fi mukafaatil ishsan bi mislihi aw afdlola”.

Lalu puteri nabi Syuaib kembali menemui Nabi Musa di tempat tadi.

Saat itu Nabi Musa sedang bertarung dengan dirinya, beliau berdoa kepada Allah: Rabbi inni limaa anzalta alayya min khairin faqiir “Ya Allah saya ini orang baik, tapi saya butuh sesuatu, tetapi jika saya minta upah pada orang yang saya tolong itu jadi tidak baik.”

Puteri Nabi Syuaib: menyatakan: Bapak saya mengundangmu untuk memberi upah.

Di sini terlihat bahwa puteri ini bukan nabi sehingga redaksinya lebih kasar. Ia diperintah ayahnya yang nabi untuk memanggil pemuda yang menolongnya untuk membalas jasa, tetapi kemudian dibahasakan oleh puterinya yang bukan nabi dengan redaksi yang lebih fulgar yaitu dipanggil untuk diberi upah.

Selanjutnya mereka berdua menuju rumah Nabi Syuaib. Pada awalnya perempuan berjalan di depan karena ia lebih tahu jalan. Tetapi setelah beberapa saat Nabi Musa pindah ke depan, karena sekilas melihat tumit perempuan tadi saat berjalan bawahannya tertiup angin.

Melihat tumit bagi orang Arab, terlebih nabi, itu sudah hal yang tabu layaknya aurat. Berbeda dengan kita di sini yang karena sudah terlalu sering melihat bagian wanita yang terbuka.

Akhirnya Nabi musa berjalan di depan si perempuan dan meminta diarahkan sampai kerumah nabi Syuaib.

Sampai di rumah, sudah dipersiapkan jamuan makan mewah.

Nabi Musa berkata: kami ini dari keluarga terhormat yang tidak terlintas mengharap balasan setelah melakukan kebaikan.

Nabi Syuaib menjawab: sedangkan kami dari keluarga yang saat dibantu/diberikan kebaikan kami tidak hanya membalas dengan terimakasih, tetapi juga menjamu.

Maka terjadi adu tradisi besar yang luhur.

Saat tersebut putri mulai usil, dengan memuji Nabi Musa sebagai orang yang qawiyyun amiin.

Nabi Syuaib bertanya kenapa kamu sebut begitu.

Ia kuat karena mampu mengankat batu besar saat membantu kami memberi minum ternak

Ia orang yang amin, terpercaya, karena seharusnya dia berkesempatan bisa melihat pemandangan dengan berjalan di belakang saya, tetapi dia memilih di depan saya untuk menjaga kehormatan.

Nabi Syuaib tahu arah maksud si puterinya yang menyukai pemuda Nabi Musa, hingga akhirnya dinikahkan dengan mas kawin bekerja kepada Nabi Syuaib selama 8 tahun. Dan seterusnya.

 
Jamaah Jumah Rahimakumullah.

Di antara hikmah kisah dari ayat di atas antara lain:

1)      Hukum kebolehan bekerja bagi perempuan dengan kondisi tertentu (semisal memang mereka yang bisa dijadikan tulang punggung keluarga).

2)      Ajaran untuk peduli dan membantu meringankan pekerjaan perempuan dengan ikhlas meskipun tidak kenal.

3)      Hukum mukafaah, membalas kebaikan dengan hal yang sepadan atau bahkan lebih baik. Dalam kisah lain, disebutkan bahwa dulu Nabi Muhammad pernah berhutang seekor anak sapi, setelah beberapa waktu, saat mengembalikan/membayar, nabi memberikan Sapi yang besar. Di sini berbeda dengan Riba, kita bisa mempelajari lebih lanjut tentang riba. Islam memang mengharamkan riba, tetapi di sisi lain juga mengharamkan sifat kikir. Oleh karenanya nabi mencontohkan dengan memberikan/mengembalikan hutangnya dalam bentuk yang lebih besar.

4)      Hukum pentingnya menumbuhkan tradisi yang baik dalam keluarga dan masyarakat. Seperti dicontohkan di atas, berbuat baik atau membantu tanpa pamrih. Lalu orang yang dibantu merawat tradisi untuk tahu berterima kasih dan membalas kebaikan.

5)      Ajaran memelihara pandangan, menjaga muruah dan memuliakan perempuan.

Demikian di antara hikmah yang bisa dipetik, kita bisa mencarinya dari referensi dan tafsir lainnya, yang masih banyak lagi. Semoga dari yang sedikit ini, bisa memantik kita sebagai mukmin untuk belajar dan meningkatkan sikap menghormati perempuan.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Khotbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحًمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ اْلقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، وَقاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.  
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ  وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi