الحمد لله, الحمد لله الذى شرع علينا الجهاد, وحرم علينا الفساد, وأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شهادَةَ أدخرها ليوم المعاد, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الداعى بقوله وفعله إلى الرشاد. اللهمّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدِ وعَلى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ فى انحاء البلاد. أمَّا بعْدُ, فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهِ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita bersama-sama memuja dan memuji ke hadirat Allah swt yang telah
mempertemukan kita kembali dengan sayyidul ayyam yang penuh keistimewaan. Dalam
kesempatan ini marilah kita bersama-sama saling berwasiat untuk menambah
ketaqwaan kita kepada Allah swt. hanya dengan taqwa itulah kita dapat terhindar
dari kesalahan yang menjerumuskan secara moral maupun pengetahuan. Hal ini
menjadi penting karena di zaman akhir ini banyak sekali oknum dan kelompok yang
dengan sengaja maupun tidak, menyelewengkan pemahaman orang muslim terhadap
agama Islam. Mereka menginginkan Islam yang kering, Islam yang hanya lebel
saja, Islam yang lemah. Bahkan lebih dari itu, mereka ingin menjadikan Islam
sebagai kambing hitam. Dengan selalu mengaitkan berbagai isu terorisme dan kekerasa
dengan Islam. Hal itu mereka lakukan tentunya dengan berbagai tujuan dan
kepentingan. Naudzubillahi mindzalik. Semoga ketaqwaan kita kepada Allah swt
dapat menjadi wasilah yang menjaga Islam dari berbagai kerusakan dan
kesalahpahaman.
Jama’ah
Jum’ah yang Berbahagia
Minggu-minggu ini kembali kita sebagai muslim dihadapkan kepada satu fenomena
yang menyudutkan dan memposisikan kita sangat dilematis sebagai pemeluk agama
yang konon berpredikat rahmatan lil alamin. Berbagai aksi terorisme dan
kekerasan senantiasa disandarkan kepada Islam. Padahal itu semua belum tentu
ada benarnya, bahkan lebih sering merupakan dakwaan dan praduga semata. Namun
demikian, tidak ada salahnya bila khatib hari ini sedikit ingin mengingatkan
bahwasannya NKRI ini merupakan negara yang syah, baik secara syar’i maupaun
secara politik. Oleh karena itu segala upaya mempertanyakan dan meragukan
posisi NKRI yang berasaskan pancasila adalah sebuah tindakan yang harus
ditindak. Walaupun mengatasnamakan syariah Islam sekalipun yang biasanya
menggunakan terma jihad.
Jihad secara
istilah memang dapat diartikan sebagai perjuangan. Tetapi tidak selamanya
perjuangan itu identik dengan fisik. Karena dalam Islam jihad dapat kelompokkan
menjadi tiga macam. Pertama jihad jasmani yaitu perjuangan fisik, seperti
perang badar, perang Indonesia melawan penjajahan Belanda, perang Irak-Iran
melawan Sekutu, dan lain-lain. Jihad ini dikategorikan sebagai jihad ashghar
(jihad kecil). Kedua jihad ruhani yaitu yaitu memerangi hawa nafsu, seperti
membersihkan hati dari syak atau keraguan kepada Allah, sombong, iri hati,
zholim, ujub dan lain-lainnya yang termasuk sifat-sifat tercela. Jihad ini
dikategorikan sebagai jihad akbar (jihad besar). Ketiga “jihad akbarul akbar”
atau jihad “ghayatul Akbar” (perjuangan yang paling besar atau puncak jihad)
yaitu perpaduan antara perjuangan jasmani dan ruhani, seperti: mengajar,
membangun madrasah, tempat-tempat ibadah dan lain-lain.
Jama’ah yang
Dirahmati Allah
Jihad yang nomor satu di atas yang disebut jihad jasmani di Indonesia tidak
berlaku lagi. Karena penjajah sudah tidak ada, sedangakan menjajah itu dilarang
oleh Islam dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu UUD 1945
dan Pancasila. Akan tetapi kita wajib waspada atas serangan asing, dan juga
pemberontakan-pemberontakan. Maka pada kondisi seperti itu kita diberi izin
membalas serangan tersebut, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Hajj
ayat 39-40 :
أُذِنَ
لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ
لَقَدِيرٌ * الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ
يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ
لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ
اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ *
Telah
diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka
tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami
hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani,
gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di
dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.
Peperangan
fisik jika dilihat dengan seksama ternyata ada dua macam, yaitu: menyerang,
menjajah dan memperkosa hak-hak manusia, dan yang kedua mempertahankan diri
dari serangan lawan. Nah, yang diidzinkan oleh Islam ialah memperthankan dan
membela diri. Contohnya: Indonesia tidak akan menjajah negara manapun, tapi
Indonesia tidak akan pernah merelakan negara, rakyat, agama, hak-hak dasar dan
kehormatan dijajah oleh siapapun dan negara manapun. Dan bila itu terjadi maka
wajib hukumnya melakukan jihad fisik demi membela tanah air dan kehormatan
NKRI.
Jihad yang
kedua, yaitu jihad ruhani yang berlaku terus sepanjang zaman, karena tidak
membutuhkan waktu dan tempat. Dimana saja berada, umat islam wajib memerangi
hawa nafsu dan sifat-sifat yang jelek sehingga mendapat ridlo dari Allah.
Ma’asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Jihad yang ketiga, yaitu jihad jasmani dan rohani adalah memerangi kebodohan,
keterbelakangan, kebudayaan-kebudayaan amoral, ajaran-ajaran yang bertentangan
dengan Islam, perang terhadap segala sesuatu yang menjurus kepada kekafiran
atau perbuatan-perbuatan yang tidak diridloi oleh Allah SWT. Inilah yang
disebutkan dalam Al-Qur’an Surat at-Taubah ayat 41:ا
نفِرُوا
خِفَافاً وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Berangkatlah
kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan
harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui.
Termasuk di
dalamnya adalah mencari ilmu, belajar hukum Islam dan mendakwahkannya,
membangun madrasah, meramaikan masjid dan lain sebagainya. Seperti yang
diterangkan oleh Wahbah Zuhaili dalam Fiqhul Islami wa Adillatuh
فـَالْـجِـهَــادُ
يَـكُــوْنُ بـِالـتَّـعْـلِـيْــمِ وَتـَـعَــلُّـــمِ أَحْــكـَـامِ
الإْسْــلاَمِ وَنَــشْــرِهـَـا بَـيْـنَ الــنَّــاسِ وَبِـبَــذْلِ الْــمَـالِ
وَبـِالْـمُـشَــارَكـَـةِ فِـي قِــتـَـالِ الأَعْـــدَاءِ إِذَا أَعْــلَــنَ
الإِمَــامُ الْـجِـهَــادَ ، لِـقـَـوْلـِـهِ تـَـعـَـالَـى : "
جـَـاهِــدُوا الْـمُـشْــرِكِـيْــنَ بِـأَمْــوَالِــكُــمْ وَ
اَنْـفُـسِــكُــمْ وَأَلْـسِــنَــتِــكُـــمْ " .
Jadi jihad
bisa dilakukan dengan cara mengajar, mempelajari hukum-hukum Islam dan
menyebarluaskannya, membelanjakan harta dan berpartisipasi berperang menghadapi
musuh apabila imam / pimpinan telah meninstruksikan jihad (perang), karena
berdasar firman Allah swt (artinya) : “Perangilah orang-orang musyrik dengan
harta kalian, jiwa kalian dan lesan kalian”.
Demikianlah
pemahaman yang komprehensif mengenai jihad sangat penting untuk generasi muslim
sekarang dan yang akan datang. Hal ini bisa menghindarkan Islam dan diri kita
pribadi dari kesalahpahaman yang akut. Semoga Allah swt selalu menjaga
kebesaran Islam.
باَرَكَ
اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ
والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ
رَحِيْمٌ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ
اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ
عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ
خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى
يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا
بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !