Bahasan Wabah dan Penyakit dalam Naskah Ulama

Friday 16 October 2020

 

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ

لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْأنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَ رَحْمَةٌٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ لَا يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلَّا خَسَارًا، وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ.

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri beserta Anda semua, mari kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjahui larangan-larangannya.

 Jamaah Jumah Rahimakumullah

Pembahasan tentang wabah dan penyakit telah diabadikan oleh beberapa ulama pada masa lampau. Di antara karya ulama terkait hal ini misalnya; “Badzl al-Ma’un fi Fadhl al-Tha’un” karya Ibn Hajar al-‘Asqalani (1372-1449), “Daf’ al-Niqmah fi Salah ‘ala al-nabi al-rahmah”, dan “Jiwar al-Khiyar fi Dar al-Qarar” karya Abi Hajalah (w. 1349). Jika dicari lebih teliti, masih akan banyak ditemukan manuskrip lain yang membahas wabah di perpustakaan yang menyimpan manuskrip di berbagai belahan dunia, dari negeri Barat hingga Timur. Salah satu temuan manuskrip yang belum banyak dikenal berjudul Risalat al-Sifa fi Dawa al-Waba karya Ahmad bin Mustafa Taskopruzada (w. 1560). Diperkirakan, Taskopruzada berkebangsaan Turki. Karyanya  yang lain dengan judul Al-Saqa’iq al-Nu’maniyah tersimpan di Perpustakaan Sulaymanie Turki. Karya yang kedua disinggung dalam buku pengobatan Ottoman Medicine: Healing and Medical Institutions (1500-1700).” 

 Manuskrip Risalat al-Sifa fi Dawa al-Waba tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda, dengan kode Or. 844, dan koleksi digitalnya dapat diakses pembaca melalui fasilitas perpustakaan tersebut. Karya ini ditulis dalam bahasa dan aksara Arab dengan jenis khat Farisi.

Bagian awal manuskrip memuat catatan historis beberapa wabah yang pernah dialami oleh umat Islam dan dunia. Disebutkan bahwa pernah terjadi wabah yang belum pernah ada sebelumnya yang menyebabkan 4000 anak meninggal di Mosul, dan pada tahun 749 H/1348-49 M wabah masuk ke Mekkah. Wabah juga menyerang binatang. Wabah juga terjadi pada tahun 833 H di Mesir yang juga besar setelah wabah yang terjadi tahun 749 H. Manuskrip ini juga mengutip perkataan Abi Hajalah, bahwa pernah di jazirah Arab, hampir setengah penduduk mati karena wabah, bahkan di Mesir pernah setiap hari korban mencapai 2000 jiwa. 

 Manuskrip ini mencantumkan semacam daftar isi di bagian awal halaman. Tiap bagian akan diberikan pembahasan dan catatan. Jika dilihat dari judul awal tentang wabah dan pengobatan, bagian mukadimah justru membahas makna tawakal, posisi tawakal, dan masalah rezeki. Hal ini seakan menekankan pandangan penulis kitab bahwa tawakal menjadi hal penting dalam menghadapi penyakit atau wabah. Tawakal yang tidak dimaknai laterlek sebagai sikap pasrah, tetapi juga beriringan dengan usaha. Hal ini nampak dalam penjelasan penulis yang tidak berhenti pada pembahasan tawakal, tetapi juga juga mengulas sebab-sebab wabah, termasuk sebab-sebab wabah yang dikemukakan oleh para ahli kesehatan, hingga pembahasan fadilah wabah. 

 Jamaah Jumah Rahimakumullah,

Di antara bagian yang menarik adalah pandangan Taskopruzada  terhadap penyebab wabah. Hal ini penting dicermati sebagai cara menemukan obat penyembuhan atau pencegahan. Taskopruzada menyebutkan bahwa terdapat sebab rohaniah dan sebab jasmaniah. Dalam salah satu bagian di manuskrip disebutkan:

“Ketahuilah bahwa perhatian terkait sebab wabah itu ada dua golongan: satu golongan yang meyakini sebab rohaniah dan meniadakan sebab jasmaniah, dan satu golongan sebaliknya, meyakini sebab jasmaniah, serta meniadakan sebab rohaniah. Kedua golongan ini tertimpa kemalangan. Sebaiknya berhenti menafikan salah satunya. Sesungguhnya sebab itu terkumpul dalam kedua sebab yang telah disebutkan, karena hal itu adalah sesuatu yang lazim.”

Kutipan di atas menunjukkan pandangan Taskopruzada, bahwa sebaiknya sebab yang bersifat rohaniah, seperti dosa dan zina, dan sebab yang bersifat jasmaniah seperti polusi udara, harus dilihat saling melengkapi, tidak boleh saling menafikan. Kesadaran akan sebab-sebab itu akan menghantarkan pada cara penyembuhan, yang juga didukung dengan “obat” yang bersifat rohaniah, dan jasmaniah.

Obat yang bersifat rohaniah misalnya dengan meningkatkan takwa dan tawakal, taubat, berdoa, dan bersedekah, sementara obat yang bersifat jasmaniah adalah yang sesuai dengan saran-saran para ahli kesehatan dan dokter. Sehingga penyembuhan dan pencegahan bisa dilakukan secara komprehensif. 

 Jamaah Jumah Rahimakumullah,

Membaca manuskrip ini dapat melihat gambaran dan saran ulama masa lampau terkait cara pandang kaum Muslim terhadap wabah dan penyakit. Keduanya selalu memiliki dua dimensi, dimensi “Ketuhanan” dan dimensi “Alam”. Menafikan salah satunya justru akan menjatuhkan manusia pada wabah lanjutan. Kiranya demikian, semoga bermanfaat, Wallahu A’lam.

 
Sumber: https://alif.id/read/agus-iswanto/inilah-manuskrip-tentang-penyembuhan-wabah-b229904p/

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.  اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍ اِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْ الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

 

Khotbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
مَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 

 

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi