Mengucap Salam

Tuesday 13 October 2020

 

الحمد لله الذي نرجوه التوفيق لمكارم الأخلاق. و نستغفروه و نتوب إليه من الشقاق و النفاق. و أشهد أن لا اله إلا الله و أنّ محمدا رسول الله. مثال الكمالات النفسية و السرائر الطاهرة التقية. اللهم فصل و سلم و بارك على سيدنا و مولانا محمد و على اله و صحبه الذين ارْتَسَمُوا طريقه و سلكوا سبيله فحيّو حياة طيبة و عاشوا عِيشةً رضية مرضية. أما بعد: أيها الحاضرون الكرام، إتقوا الله العظيم. فإنما عند الله خيرٌ و أبقى للذين أمنوا و كانوا يتّقون. و قال الله تعالى فى القران العظيم:

و إذا حيّيتم بتحية فحيّوا بأحسن منها أو ردّوها إنّ الله كان على كل شيئ حسيبا (النساء: 86)

 

بارك الله لى و لكم فى القرآن العظيم و نفعني و إياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم و تقبل مني و منكم تلاوته إنه هو السميع العليم. أقول قول هذا و أستغفر الله العظيم لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

 

الخطبة الثانية

الحمد لله الذي حفظ عباده المؤمنين من همزات الشياطين و نزَعات المضلين. و نشكره عزّ و جلّ و هو الجواد الحليم. و نشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. و قال تعالى و إماّ يَنْزَغَنَّكَ من الشيطان نزغٌ فاستعذ بالله إنه هو السميع العليم. و نشهد أنّ محمدا عبده ورسوله الكريم سيد المرسلين و خاتم النبيين. اللهم صل و سلم و بارك على سيدنا محمدٍ و على اله و أصحابه أجمعين. أما بعد: اتقوا الله ما استطعتم و سارعوا الى مغفرة ربّ العالمين. إنّ الله و ملائكته يصلون على النبي يايها الذين أمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما.

اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات و يا قاضي الحاجات.

اللهم أنت السلام و منك السلام و إليك يعود السلام فحينا ربنا بالسلام و أدخلنا الجنة دار السلام

ربنا اتنا فى الدنيا حسنة و فى الآخرة حسنة و قنا عذاب النار.

عباد الله إنّ الله يأمر بالعدل و الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم و اشكره على نعمه يزدكم و لذكرالله أكبر.

 

Segala puji bagi Allah, rahmat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw dan semoga kita tergolong umatnya yang mendapatkan syafaat kelak di hari kiamat.

Dalam kesempatan in
i, saya selaku khatib mengajak saudara sekalian untuk saling berwasiat dalam rangka meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah. Semoga melalui mimbar ini kita senantiasa memperoleh petunjuk dan karuniaNya sehingga mampu melaksanakannya dengan penuh semangat, baik semangat ibadah ukhrawi kepada Allah maupun semangat mencari penghidupan dunia dengan didasari niat beribadah kepada Allah.

Ucapan ”Assalamu’alaikum”, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat terjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Barangkali kita seringkali menerima atau menuliskan sms atau e-mail kepada rekan dengan mengawali salam menggunakan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb”. Ada pula singkatan yang mungkin sering kita jumpai atau gunakan yaitu singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini mungkin paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;

“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).

Sementara itu, seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor. Tentu saja dalam hal ini kita tidak dapat memungkiri bahwa semua hal tergantung kepada keniatan kita, meskipun menyingkat salam, tetapi jika kita dan penerima pesan kita paham, maka hal itu mungkin tidak menjadi soal. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika kita dapat berhati-hati.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hanya saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”

Singkatan ala Rasulullah

Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah (semoga Allah menjagamu tetap hidup); atau Barakallah (semoga Allah memberkahimu); atau saat menjenguk sakit mengucap Syafakallah (semoga Allah menyembuhkanmu) dan lain sebagainya. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. Dalam hal ini ucapan salam dapat mewakili doa-doa kita kepada lawan bicara kita.

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu" .

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu mau jika aku tunjukkan pada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86 (sebagaimana yang saya baca di awal khutbah). Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkan kita pilih yang mana yang kita inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan sampai kita lupakan, tiga singkatan itu dapat dikatakan sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.

Karena apa? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Berbicara tentang salam lewat SMS ini meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin kita agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.

 

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi