الحمد
لله الذي نرجوه التوفيق لمكارم الأخلاق. و نستغفروه و نتوب إليه من الشقاق و
النفاق. و أشهد أن لا اله إلا الله و أنّ محمدا رسول الله. مثال الكمالات النفسية
و السرائر الطاهرة التقية. اللهم فصل و سلم و بارك على سيدنا و مولانا محمد و على
اله و صحبه الذين ارْتَسَمُوا طريقه و سلكوا سبيله فحيّو حياة طيبة و عاشوا عِيشةً
رضية مرضية. أما بعد: أيها الحاضرون الكرام، إتقوا الله العظيم. فإنما عند الله
خيرٌ و أبقى للذين أمنوا و كانوا يتّقون. و قال الله تعالى فى القران العظيم:
و إذا حيّيتم بتحية فحيّوا بأحسن منها أو ردّوها إنّ الله
كان على كل شيئ حسيبا (النساء: 86)
بارك
الله لى و لكم فى القرآن العظيم و نفعني و إياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم
و تقبل مني و منكم تلاوته إنه هو السميع العليم. أقول قول هذا و أستغفر الله
العظيم لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
الخطبة
الثانية
الحمد
لله الذي حفظ عباده المؤمنين من همزات الشياطين و نزَعات المضلين. و نشكره عزّ و
جلّ و هو الجواد الحليم. و نشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. و قال تعالى
و إماّ يَنْزَغَنَّكَ من الشيطان نزغٌ فاستعذ بالله إنه هو السميع العليم. و نشهد
أنّ محمدا عبده ورسوله الكريم سيد المرسلين و خاتم النبيين. اللهم صل و سلم و بارك
على سيدنا محمدٍ و على اله و أصحابه أجمعين. أما بعد: اتقوا الله ما استطعتم و
سارعوا الى مغفرة ربّ العالمين. إنّ الله و ملائكته يصلون على النبي يايها الذين
أمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما.
اللهم
اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات إنك سميع
قريب مجيب الدعوات و يا قاضي الحاجات.
اللهم
أنت السلام و منك السلام و إليك يعود السلام فحينا ربنا بالسلام و أدخلنا الجنة
دار السلام
ربنا
اتنا فى الدنيا حسنة و فى الآخرة حسنة و قنا عذاب النار.
عباد
الله إنّ الله يأمر بالعدل و الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و
المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم و اشكره على نعمه
يزدكم و لذكرالله أكبر.
Segala puji bagi Allah, rahmat dan salam semoga tercurah kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad Saw dan semoga kita tergolong umatnya yang mendapatkan
syafaat kelak di hari kiamat.
Dalam kesempatan in
i, saya selaku
khatib mengajak saudara sekalian untuk saling berwasiat dalam rangka
meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah. Semoga melalui mimbar ini kita
senantiasa memperoleh petunjuk dan karuniaNya sehingga mampu melaksanakannya
dengan penuh semangat, baik semangat ibadah ukhrawi kepada Allah maupun
semangat mencari penghidupan dunia dengan didasari niat beribadah kepada Allah.
Ucapan ”Assalamu’alaikum”, merupakan
anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan
salam dapat terjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang
mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat
keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah
aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai?
Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]
Barangkali kita seringkali menerima atau
menuliskan sms atau e-mail kepada rekan dengan mengawali salam menggunakan
singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti
"Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ;
“Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb”. Ada pula singkatan yang mungkin sering kita jumpai
atau gunakan yaitu singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini mungkin paling
umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak
enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.
Marilah kita simak singkatan ini. Dalam
kamus linguistik, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu
adalah sebagai berikut;
“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang
artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh
itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).
Sementara itu, seperti kita ketahui
ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam
sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam
sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain.
Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass",
secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara
kita.
Kita paham, mungkin banyak orang diantara
kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan
itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang
keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat
lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah
menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan
seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri
menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi
"Ass" (pantat).
Jangan sampai awalnya kita ingin
menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan
keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya
malah ucapan kotor. Tentu saja dalam hal ini kita tidak dapat memungkiri bahwa
semua hal tergantung kepada keniatan kita, meskipun menyingkat salam, tetapi
jika kita dan penerima pesan kita paham, maka hal itu mungkin tidak menjadi
soal. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika kita dapat berhati-hati.
Ucapan salam adalah ucapan penghormatan
dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita
membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal,
balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap
yang kamu kerjakan.
Hanya saja, kalau kita mengganti ucapan
kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya,
salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.
Karena itu, jika tidak berhati-hati,
mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan
menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik
dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira,
berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”
Singkatan ala Rasulullah
Meski nampak sederhana, ucapan salam
sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum dalam Bahasa
Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW,
intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia.
Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib
untuk menjawabnya. Itulah agama kita.
Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa
menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah (semoga Allah
menjagamu tetap hidup); atau Barakallah (semoga Allah memberkahimu); atau saat
menjenguk sakit mengucap Syafakallah (semoga Allah menyembuhkanmu) dan lain
sebagainya. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu
‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan
nestapa. Dalam hal ini ucapan salam dapat mewakili doa-doa kita kepada lawan
bicara kita.
Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul
Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan
berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu" .
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa
Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu
tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu mau jika
aku tunjukkan pada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan
saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)
Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang
lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah
Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam
kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu
majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari
merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar,
Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang
yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an
Surat An-Nisa Ayat 86 (sebagaimana yang saya baca di awal khutbah). Demikianlah
Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau
yang lebih baik.
Bedanya agama kita dengan agama lain,
setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar
dengan kebaikan (pahala).
Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah
diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan
bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil
mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini
mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.
Tak lama kemudian datang lagi sahabat
lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah
SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang
sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa
baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR.
Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].
Nah dari tiga singkatan itu silahkan kita
pilih yang mana yang kita inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang
justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan sampai kita
lupakan, tiga singkatan itu dapat dikatakan sudah rumus dari Nabi yang
dipilihkan untuk kita.
Satu hal lagi yang perlu diingat adalah
ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan
sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.
Karena apa? Diriwayatkan bahwa dahulu ada
seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu
'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).
Dan kata assaamu ini artinya kematian.
Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi
berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka
jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]
Berbicara tentang salam lewat SMS ini meski
sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya
selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai
kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi
tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita
Muhammad SAW tadi. Mungkin kita agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara
sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !