الحمد لله الذي أنعمنا بنعمة الإيمان و الإسلام و بشريعة نبينا محمد صلى الله
عليه و سلم، أشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و
رسوله، اللهم صل على سيدنا محمد و على اله و صحبه و جميع أمته و سلم، أما بعد، فيا
عباد الله أوصيني نفسي و إياكم بتقوى الله و افعلوا الخيرات و اجتنبوا السيئات
لعلكم تفلحون، قال الله تعالى: إن الله يحب التوابين و يحب المتطهرين (البقرة:
222) و قال النبي: الإسلام نظيف فتنظفوا فإنه لا يدخل الجنة إلا نظيف (رواه
البيهقي)
Hadirin rahimakumullah
Adalah sebuah kewajiban bagi setiap khotib disetiap
mengawali khutbah untuk mengajak dan mengingatkan para jama'ah agar selau
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita bersama meningkatkan
ketaqwaan kita kepada Nya dalam sebuah bentuk perilaku menjalankan segala
perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Nya. Apabila hal
ini dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari hari dengan rasa penuh
keikhlasan maka niscaya kehidupan kita akan senantiasa dalam naungan dan
ridhoNya.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini mari kita membahas sedikit
tentang hikmah anjuran tidak kencing berdiri.
Secara medis
kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada semua
penderita penyakit tersebut dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah
syahwat bagi sebagian pria.
Secara
agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka
terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang
tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi
maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan
salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats
besar.
Umumnya kita
memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena
pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk
kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan.
Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering
mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, karena memang
terdapat efek negatif dari kencing berdiri.
Kebiasaan
orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam
pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat
halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air
jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan
himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan
memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara
ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan
sekitar otot zakar terpelihara.
Ketika buang air kencing
berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada
sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan
besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang
berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh
sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya
mengkristal/mengeras seperti batu karang.
Jika anda
biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda
bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong
kemaluan Anda?? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit
lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.
- Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan
kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR.
Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
- Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia
berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu
beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun
bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu
domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari
air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya
menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah
kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda:
Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering.
(Shahih Muslim No.439)
Demikian
hikmahnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan
bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika
ruku’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu
adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat darikencing berdiri yang tidak tuntas keluar, hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah
satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil
maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.
Sehingga
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam sering mengingatkan dalam sabdanya:
“Hati-hatilah dalam masalah kencing karena kebanyakan siksa kubur dikarenakan
tidak berhati-hati dalam kencing”.
Maka ada
baiknya kita belajar adab-adab dan sunnah-sunnah di kamar mandi (WC) berikut
agar kita banyak mendapatkan manfaat baik di dunia (kesehatan) maupun di
akhirat (agama) yang telah diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
Beberapa
adab buang air sebegai berikut:
1)
Buang air
jongkok (tidak berdiri jika tidak terpaksa/darurat). Agar kotoran bisa keluar
tuntas sehingga tidak menjadi penyebab kencing batu maupun lemah syahwat.
2)
Menggunakan
alas kaki. Menurut penelitian di Amerika di dalam kamar mandi/WC ada
sejenis virus dengan type Americanus yang masuk lewat telapak kaki orang yang
ada di WC tersebut. Dengan proses waktu yang panjang virus tersebut naik ke
atas tubuh dan ke kepala merusak jaringan otak yang menyebabkna otak lemah tak
mampu lagi mengingat, blank semua memori otak sehingga pikun. Sandal hendaknya
diletakkan di luar WC, jangan di dalam WC, karena semakin kotor, lembab dan tak
mengenai sasaran kebesihan.
3)
Masuk kamar
mandi/WC dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan. Inilah sunnah yang
diperintahkan oleh Nabi, dan juga disunnahkan untuk membaca doa sebelum masuk
kamar mandi (doa dibaca di luar kamar mandi) dan setelah keluar dari kamar mandi.
Berbeda jika kita masuk masjid dan rumah, masuk masjid atau rumah dengan kaki
kanan dan keluar dengan kaki kiri.
4)
Beristinja’
dengan air dan dengan tangan kiri.
5)
Beristinja’
(bersuci dan membersihkan kotoran) dengan air, bukan dengan tissue atau lainnya
kecuali jika tidak ditemukan air ketika dihutan, padang pasir dsb. Boleh
gunakan tissue tapi harus dibilas lagi dengan air setelahnya. Syarat kebersihan
dan kesucian dari najis menurut syariat adalah hilang warna, hilang bau, dan
hilang rasa dari najis tersebut. Beristinja’ juga disunnahkan dengan tangan
kiri, inilah pembagian tugas dari tangan, bagaimana tangan kiri untuk urusan
‘belakang’ sedangkan untuk makan & minum disunnahkan dengan tangan kanan,
jangan dicampuradukkaan, tangan yang untuk urusan belakang itu juga untuk
makan. Dan Nabi melarang makan & minum dengan tangan kiri.
6)
Jangan
merancang/merencanakan sesuatu di WC. Nabi sangat melarang merencanakan
atau membuat suatu rencana/ide/inspirasi di dalam WC, karena WC adalah
markaznya syetan sebagaimana doa kita ketika hendak masuk WC: “Allahumma inni
a’udzubika minal khubutsi wal khabaits”, Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari godaan syetan laki-laki maupun perempuan”. Karena dikhawatirkan
rencana/ide/inspirasi yang didapat berasal dari bisikan syetan yang
kelihatannya baik tapi setelah dijalankan ternyata banyak
mudharat/keburukannya. Begitu juga setelah keluar WC, baca istighfar dan doa
keluar WC. Secara adab dan budaya pun sangat tidak baik, masa sambil buang
kotoran mencari ide/inspirasi atau merencanakan sesuatu yang baik apalagi
sesuatu itu menyangkut hajat hidup orang banyak. Disunnahkan juga untuk
menyegerakan keluar WC apabila hajat sudah selesai, bukan malah
bernyanyi-nyanyi apalagi sambil baca buku atau Koran.
7)
Ketika buang
air dilarang menghadap atau membelakangi qiblat, apabila lubang WC menghadap
qiblat hendaknnya ketika buang air badan agak diserongkan sedikit
Apabila
sunnah diamalkan walaupun dalam kamar mandi maka kita ini juga namanya ibadah.
Betapa sayangnya setiap hari kita ke kamar mandi beberapa kali tapi tidak
mendapatkan pahala ibadah dengan menghidupkan sunnah. Padahal salah satu maksud
dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk ibadah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ
اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ
وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًااَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ
اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ
ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Joss lek
ReplyDelete