اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ العَالَمِيْنَ، أَمَرَ بِالصِّدْقِ وَالْإِخْلَاصِ وَنَهَى عَنِ الشِّرْكِ
وَالنِّفَاقِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحّمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلصَّادِقُ الأَمِيْنُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا
بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ: فَاتَّقُوا اللَّهَ
عِبَادَ اللَّهِ، وَاسْتَغْفِرُوهُ وَتُوبُوا إلَيْهِ.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Kami berwasiat kepada pribadi kami
sendiri beserta Anda semua, mari kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah SWT dengan selalu berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan
menjahui larangan-larangan-Nya.
Hadirin Jama’ah Jum’ah
Rahimakumullah
Sesungguhnya anak adalah amanah kepada para orang tua. menjaga dan mendidik mereka adalah sebuah kewajiban bagi mereka yang Allah ﷻ anugerahkan anak. Dasarnya adalah firman Allah ﷻ,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.” (QS:Al-Anfaal | Ayat: 27).
Dan juga firman-Nya,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ
تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” (QS:An-Nisaa | Ayat: 58).
Adapun pesan dari Nabi ﷺ bahwa setiap orang akan
mempertanggung-jawabkan amanah dan kepemimpinan mereka adalah sabda beliau ﷺ:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:
((كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ: اْلإِمَامُ رَاعٍ
وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ، وَمَسْؤُوْلٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا، وَمَسْؤُوْلٌة
عَنْ رَعِيَّتِهَا ، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ، وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ ؛ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ)) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ.
Dari ibnu Umar …
Masa-masa kita saat ini adalah masa-masa sulit. Masa dimana orang-orang yang berbuat kerusakan (musuh Islam) memiliki semangat besar untuk menyebarkan kejelekan yang ada pada mereka. Mereka hendak merusak anak-anak dan generasi muda kaum muslimin. baik laki-laki maupun perempuan.
Orang-orang yang berbuat kerusakan
itu berusaha menyibukkan orang tua dengan kegiatan mereka. Mereka berusaha
memalingkan anak-anak dari dunia pendidikannya. Mereka mengajak anak-anak dan
pemuda-pemuda keluar menuju tempat yang sia-sia. Tempat permainan dan
foya-foya. Yang mereka inginkan dari itu semua adalah kesesatan dan kerusakan.
Anehnya, sebagian orang tua merasa
gembira dengan keadaan anaknya tersebut. Mereka menyangka anaknya memiliki
kesibukan dan pergaulan. Mereka gembira, karena beban perhatian mereka bisa berkurang.
Padahal mereka tidak tahu bagaimana keadaan akhlak dan agama teman sepergaulan
anak-anaknya.
Ibadallah,
Ada sebagian orang tua yang
menjadi penyebab rusaknya anak-anak mereka. Mereka berlaku kasar dan suka
menghukum anak-anak mereka. Perlakuan kasar tersebut dikarenakan sang anak
tidak mendapatkan sesuatu yang mereka para orang tua targetkan. Berupa prestasi
akademik atau non akademik.
Akhirnya sang anak mencari
pelarian. Mereka bergaul dengan orang yang salah, para pemabuk, preman, atau pecandu
narkoba. Inilah pelampiasan mereka. Inilah yang kemudian anak-anak ini sangka
sebagai pergaulan. Agar terasa lebih bahagia. Lebih semangat. Tidak mudah lupa.
Dan lain-lain. Padahal iming-iming yang mereka dengar itu hanyalah dusta
semata. Karena narkoba merusak akal mereka. Merusak pribadi mereka. Dan merusak
agama serta dunia mereka.
Sesungguhnya keselamatan agama,
pribadi, dan akal seorang anak jauh lebih baik dari semua prestasi dunia yang
ia capai. Oleh karena itu, bertakwalah wahai para orang tua dalam pendidikan
anak kalian. Janganlah berlebihan dalam menetapkan target dan pencapaian.
Karena yang demikian akan membawa kepada penyesalan.
Ibadallah,
Di tengah berita-berita buruk
dunia pendidikan kita, Alhamdulillah masih terdapat kepala sekolah dan guru yang
memiliki semangat dan motivasi besar untuk mendidik para pelajar. Mereka tidak
semata-mata mencari materi dan memperkaya diri. Cita-cita mereka adalah
kebaikan dan kesuksesan anak didiknya.
Para guru-guru ini, menyediakan
waktu untuk anak didik mereka untuk bertanya dan belajar. Meskipun di luar jam
pelajaran atau bahkan jam sekolah. Mereka memanfaatkan teknologi untuk saling
diskusi. Menggunakan sosial media sebagai kelompok belajar. Dan lain
sebagainya. Ini adalah amalan shaleh yang agung. Dan ini adalah dakwah kepada
kebaikan. Allah ﷻ berfirman,
وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ
يَعْلَمْهُ اللَّهُ
“Dan apa yang kamu kerjakan berupa
kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 197).
Dan firman-Nya juga,
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ
مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ
“Dan kebaikan apa saja yang kamu
perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai
balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS:Al-Muzzammil |
Ayat: 20).
Maka bersungguh-sungguhlah wahai
para ayah. Bersungguh-sungguhlah dalam memperhatikan dan mendidik anak-anak
kalian. Sehingga ia menjadi generasi yang bermanfaat bagi Islam dan kaum
muslimin. Bagi umat manusia secara umum.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ
وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى
اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًااَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ
اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان
وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ
وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !