Chipumzilla, Alat Pencegah Korupsi

Monday, 16 September 2019

Oleh Fathurozi

“Berkali-kali pemerintah gagal mengamalkan pasal 33 UUD 45, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kau telah mencoba melakukan sesuatu yang memang seharusnya dilakukan siapa pun yang menjadi Presiden Republik Indonesia. Tapi tangan takdir menghentikan mu ketika kau berusaha menasionalisasi semua asset Negara.”

Petikan dialog di plot pertama cukup menghendak pembaca. Novel karya Joko santoso HP, lahir dari pengamatan selama menjadi DPR. Sewaktu kuliah, ia mencoba membongkar skandal manipulasi yang dilakukan oleh pimpinan fakultasnya, atas keberaniannya, ia dikenakan sanksi akademik tidak boleh mengikuti ujian. Pihak biroksi akan memaafkan, jika Joko menandatangi surat permohonon maaf. Tapi Joko lebih memilih keluar dari kampusnya.

Joko Santoso Handipaningrat memiliki nama pena Joko Santoso HP, merupkan aktifis mahasiswa yang berani menyoroti kebobrakan pemerintah Orde Baru, akibat sikap kritisnya. Ia dijebloskan dua klai ke penjara.

Novel ini menceritakan dua aktifis mahasiswa bernama Jeihan Prakoso (Jei)  dan Broto Dimas (Bro). Bro mahasiswa berfikir kritis, idealis. Ia selalu mengkritik kebijakan  kampus dan pemerintah yang kurang  memihak kepentingan umum. Jei seorang konseptor yang selalu membantu Bro dalam setiap aksinya. Dua sahabat ini, selalu bersama dalam melakukan aktifitas, semisal ketika Bro menjabat ketua Dewan Mahasiswa, sudah pasti sekretarisnya Jei.

Bro berpacaran dengan Rastri, tapi orang tuanya Rastri tidak merestuinya hubungan mereka berdua, karena Bro penjahat politik yang selalu menentang pemerintah. Cinta mereka berdua kandas dijalan. Sementara itu Jei yang berpacaran dengan Meranti, berlanjut kepelaminan.

Mereka hidup di negeri gurita koruspi, rakyat semakin menderita dan angka kemiskinan meningkat dan para pimpinanya mengutamakan kepentingannya sendiri, seakan negeri virus. Melihat semua ini Bro mengajak teman-teman aktifis di kampus melakukan aksi di gedung DPR. Dalam aksinya para pedemo memaksa masuk, tapi penjaga keamanan tak mengizinkan, sehingga terjadi bentrok fisik.

Aksi itu, berdampak Bro dijebloskan ke tahanan Salemba, setelah ia  keluar dari tahanan., Ditawari beasiswa oleh Rudolf yang mengaku utusan dari staf foundation yang bertugas mengurusi beasiswa mahasiswa untuk meneruskan ke sekolah ke luar negeri. Bro tak lantas menerima tawaran itu, Ia berdiskusi dulu dengan Jei, Jei meragukan asal asul biasa itu karena ia tak ingin idealisme tergadai, gara-gara menerima beasiswa, namun Bro beda pendapat temannya sehingga terjadi keributan keduanya. Akhirnya, Bro menerima tawaran beasiswa. 

Kemudian Bro melanjutkan sekolah di Jerman, Ia memilih Humboldt Universitat. Di negeri ini pula, Bro berkenalan dengan Keike Piagora, mahasiswi Freie Universitat, hubungannya berlanjut hingga kepernikahan. Ketika itu, keraguan asal usul beasiswa terjawab, ternyata semua itu diatur  oleh ayah Keike, Stanley Alfreed, Kolonel Angkatan Darat, menyodorkan tawaran kepada Pak Broto (ayah Bro). Bro merasa konspirasi oleh kedua Jendral, ia menyesal, kebanggaan sebagai mahasiswa runtuh tak lebih dari mahasiswa oportunis, tapi ia bertekad mengembalikan semua biaya kuliahnya.

Bulan Mei orde baru tumbang, berkat kekuatan mahasiswa menginginkan berubahan. Reformasi dimulai orang bebas mengeluarkan pendapat, berserikat. Kabar ini menarik Bro, ia mendirikan Partai Ibu Pertiwi(PIP), Jei juga terlibat dalam partai ini atas permintaan Bro. Partai Ibu Pertiwi(PIP), yang ikut hadir meramaikan Pemilu di era Reformasi. akhirnya, PIP memenangkan pemilu.

Atas kemenangan berhak mengajukan calon presiden, PIP mencalonkan Bro dan pasangannya (Ridwan Ganies) sebagai capres-cawapres. Akhirnya kemenangan mutlak oleh pasangan ini, dengan keputusan Broto Dimas sebagai Presiden dan Ridwan ganies sebagai Wakil Presiden.

Sejak dilantik menjadi Presiden, Bro tancap gas, membenahi sistem pemerintahan yang caru-marut. Ia berpendapat kegagalan suatu Negara terletak pada prilaku manusianya, maka dari itu, Bro menerapkan dua program. Pertama program awasi pemimpin (APEM) yang ditujukan memperbaiki prilaku pejabat Negara yang telah menyimpang jauh dari cita-cita Negara Indonesia.

Kedua, pemasangan chip Chipumzilla, ketubuh para anggota DPR, menteri dan presiden, bertujuan mengawasi aktifitas yang bekaitan tingkah laku menyimpang. Gerak geriknya ditampilkan dilayar monitor, dilengkapi speaker server yang dipasang diseluruh taman di pelosok Tanah Air.

Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, dalam sinopsisnya. Ia mengatakan, dengan menempatkan Bung Hatta sebagai idola, penulisnya masih punya harapan bahwa masa depan Indonesia masih bisa diselamatkan oleh anak-anaknya yang tidak hanyut dalam arus idealisme musiman.

Novel sejarah yang sangat menarik untuk di baca dan layak dibaca oleh aktifis mahasiswa, dan aktifis anti korupsi karena novel ini memberikan pesan moral dalam perjuangan idealis yang penuh pengorbanan cinta, harga diri dan harta sehingga tercipta aktifis sejati.

Diresensi Oleh Fathurozi, Staf Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Identitas Buku:
Judul : Opera Indonesia
Penulis : Joko Santoso HP
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun : Cetakan I 2012
Tebal : 282 halaman
ISBN : 978-979-22-8036-4
Harga : Rp. 55.000,-

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi