Sisi lain Seorang Gilad

Tuesday 6 March 2012




Oleh                 : Fathurozi

Judul Buku       : Gilad Atzmon,” Catatan Kritikal tentang Palestina dan
                        Masa Depan Zionisme"
Penulis : Ahmad Syafii Maarif
Penerbit     : Mizan
Cetakan     : I, Februari 2012
Tebal : 147 Halaman
Harga : 35.000

Sejak tahun 1948 hingga sekarang konflik Israel vs Palestina tak kunjung usai, serangan demi serangan terus berkecambuk. Israel semakin memperluas daerah kekuasaannya. Rakyat Palestina merasa di zalimi, melakukan perlawanan, parahnya Israel pernah melarang kapal bantuan kemanusiaan dari beberapa Negara masuk ke wilayah Palestina.

Kekejaman serdadu zionis semakin menjadi-jadi, namun perbeda dengan Gilad Atzmon keturunan Yahudi yang membela rakyat Palestina mati-matian, terungkap dalam buku berjudul "Gilad Atzmon; Catatan Kritikal tentang Palestina dan Masa Depan Zionisme"

Dia terlahir dari keluarga Yahudi tulen sekaligus cucu mantan komando sayap kanan, organisasi yang menghabisi rakyat Palestina. Pikiran sang kakek mempengaruhi Gilad, namun pada tahun 1982, Gilad tersadar apa yang di ajarkan kakek salah, keluar dari meanstrem politik Yahudi.

Beberapa Negara pernah mencoba memberikan solusi, namun selalu gagal, masalah permukiman Yahudi juga ikut menghambatnya, tahun 2011, sekitar 100 negara mengakui Palestina sebagai Negara. Bagi Gilad perdamaian akan tercapai hengkangnya Israel dari tanah yang diberi nama Israel karena kaum zionis berdiri di atas tanah curian. (hal.49)

Atas kekejaman Israel Gilad menghujat; "Hai Israel! Kalian sebenarnya hidup di atas tanah curian. Kalian lebih baik mulai berkemas karena waktu kalian telah habis. Kalian telah menguras kesabaran kami. Kami, rakyat Palestina, tidak mau kehilangan lagi".

Mungkin saja banyak orang mengira pandangan Gilad tidak ilmiah atau ingin menjatuhkan Israel, sebaliknya dia paham betul konflik yang terjadi tahun1948 antara Israel dengan Palestina tak akan pernah tercapai perdamaian, kecuali zionis membumi hanguskan Palestina. Bahkan ia mengatakan zionis adalahberideologi rasis brutal. Menurut Dr.Kevin Barret, Gilad disebut Musa era ini.

Gilad memberikan solusi konflik yang berkepanjangan yakni berdirinya satu Negara Palestina tanpa berdampingan dengan Israel sehingg kehidupan masyarakat akan harmonis antara Yahudi dan Palestina.

Buku Karya Ahmad Syafii Maarif, menyadarkan masyarakat internasional, yang selama ini menggap konflik kedua Negara bermuatan agama, ternyata masalah perebutan tanah. Terkuatnya skandal ini, cukup membantu para pemerhati kajian Timur Tengah sebagai bahan pertimbang dalam menyelesaikan problem klasik ini.

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi