Sabar dan Bekerja

Tuesday, 22 September 2020

 

 

الحمد لله الذي أنعمنا بنعمة الإيمان و الإسلام و بشريعة نبينا محمد صلى الله عليه و سلم، أشهد ان لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله، اللهم صل على سيدنا محمد و على اله و صحبه و جميع أمته و سلم، أما بعد، فيا عباد الله أوصيني نفسي و إياكم بتقوى الله و افعلوا الخيرات و اجتنبوا السيئات لعلكم تفلحون، قال الله تعالى:

قل اؤنبئكم بخير من ذلكم، للذين اتقَوا عند ربهم جنت تجري من تحتها الأنهار خلدين فيها و أزواج مطهرة و رضوان من الله، و الله بصير بالعباد. الذين يقولون ربنا إننا آمنّا فاغفر لنا ذنوبنا و قنا عذاب النار. الصابرين و الصادقين و القانتين و المنفقين و المستغفرين بالأسحار. آل عمران: 15...17

 

 
Hadirin rahimakumullah

Adalah sebuah kewajiban bagi setiap khotib disetiap mengawali khutbah untuk mengajak dan mengingatkan para jama'ah agar selau meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Nya dalam sebuah bentuk perilaku menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Nya. Apabila hal ini dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari hari dengan rasa penuh keikhlasan maka niscaya kehidupan kita akan senantiasa dalam naungan dan ridhoNya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kita telah menapaki pergantian tahun, terlepas itu tahun masehi yang dari pencitpaannya secara politis disangkutpautkan dengan non muslim, sementara kita sudah memiliki tahun sendiri, tahun hijriah. Sama halnya dengan kita tidak perlu lagi alergi dengan bahasa Inggris misalnya, meskipun kita sudah memiliki bahasa Arab. Yang diperlukan, kita menyikapinya dari segi sama-sama memiliki keberfungsian dan kesepakatan umum untuk memudahkan urusan kita di dunia. Dan yang lebih penting lagi, kita terus berusaha agar hari-hari kita tidak termasuk merugi karena lebih buruk dari sebelumnya. Amin.

Berbicara soal bekerja atau berusaha, setidaknya terdapat sebelas ayat dari sembilan surat yang menyebutkan tentang usaha, yaitu:

at-Taubah: 105, Wa quli’maluu fa sayarallahu amalkum wa rasuuluhu wal mu`minuun, wa saturadduuna ilaa ‘aalimil ghaibi was syahaadati fayunabbiukum bimaa kuntum ta’maluun.

al-Kahfi: 79, Ammas safiinatu fakaanat limasaakiina ya’maluuna fil bahri fa aradtu an a’iibaha wa kaana waraa`ahum malikun ya`khudzu kulla safiinatin ghasban.

Al-Qashash: 26 dan 27, Qaalat ihdaahuma Yaa Abatis ta’jirhu, inna khaira man ista’jartal qawiyyul amiin. Qaala inni uriidu an unkihaka ihdab natayya haataini alaa an ta’jurani tsamaaniya hijaj, fain atmamta asyran famin indik, wa maa uriidu an asyuqqa alaik, satajidunii insyaallahu minas saalihin.

Saba: 12-13, ... Ya’maluuna lahu maa yasyaa`u min mahaariba wa tamaatsila wa jifaanin kal jawaabi wa quduurir raasiyaat, i’maluu aala daawuda syukran, wa qaliilun min ibaadiyas syakuur.

as-Shaffat: 61, Limitsli hadza falya’malil aamiluun

Az-Zumar: 39, Qul yaa qaumi’maluu ala makaanatikum innii aamilum fasaufa ta’lamuun.

al-Fushilat: 5, Wa qaalu quluubuna fi akinnatin mimma tad’uuna ilaihi wa fi aadzanina waqrun wa min bainina wa bainika hijabun fa’mal innana amilun

Al-Insyiqaa: 6, Ya ayyuhal insanu innaka kadihun ila rabbika kadhan famulaaqih

dan Al-Ghasiyah: 3. Amilatun nasibah

Ayat-ayat tadi dapat kita baca dan telaah sendiri lebih dalam dari berbagai tafsir yang ada. Penyebutan kata berusaha/bekerja itu dapat dimaknai sebagai tugas dan fitrah manusia pula.

Jamaah jum’ah rahimakumullah

Diceritakan, salah seorang santri bertanya kepada Kiai Hasyim Asyari: “Maaf Kiai, bukankah kemiskinan itu bisa membuat kita setiap saat bisa menikmati makna sabar? Dan dengan begitu bukankah hal itu menjadi lumbung kita mengumpulkan pahala setiap saat?”

Dengan arif, Kiai Hasyim Asyari menanggapi, bahwa sabar tidak hanya dimiliki oleh orang susah atau miskin, tetapi juga oleh orang yang mampu. Bahkan kekayaan atau berkelimpahan nikmat justru mengharuskan orang harus lebih bersabar. Sebuah hadis menyebutkan: kaadal faqru an yakuuna kufran (kefakiran itu dekat dengan kekafiran). Bahwa kondisi miskin dan fakir bisa jadi mendekatkan pada perilaku kufur. (Dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebenarnya Kiai Hasyim lebih condong untuk bekerja keras lalu bersabar, daripada hidup miskin dan bersabar).

Kiai Hasyim juga menafsirkan ayat alladzina ‘amanu wa’amilu salihat (orang-orang yang beriman dan beramal saleh). Amilussalihat bagi Kiai Hasyim tidak sekedar melakukan ibadah ritual, tetapi juga ibadah sosial, dan bekerja adalah salah satu bentuk sosial yang nyata. Dengan bekerja eksistensi hidup manusia menjadi ada dan hadir.

Sayyidina Umar ibn Khattab pernah menjawab orang yang memahami tawakal dan sabar kepada Allah sepenuhnya tanpa ikhtiar dengan kalimat: “Allah tidak akan menurunkan emas dari langit”.

Jamaah jum’ah rahimakumullah

Jika ada lagi yang berpendapat bahwa hidup miskin dan sabar mengikuti jejak langkah para sufi atau ahli tarekat. Kiai Hasyim menjawab, bahwa para ulama besar dan kaum sufi malah menekankan pentingnya bekerja atau memiliki pekerjaan. Tidak jarang para ulama menangani sendiri perdagangan, pertanian, dan lain sebagainya. Hal ini bukan tanpa sebab, karena Kanjeng Nabi Muhammad pun adalah juga seorang pedagang.

Imam Abu Hanifah salah satu imam madzhab empat adalah pedagang kain yang rajin. Ia dijuluki al-Bazzar (tukang kain), tokonya besar dan ia turut melayani sendiri pembeli. Di sela-sela tiada pembeli Imam Abu Hanifah akan mengisi waktunya dengan membaa kitab atau memberi fatwa. Demikian pula ayah Imam Ghazali yang masyhur, merupakan pemintal benang. Syaikh Sari al-Saqathi, yang merupakan sufi besar adalah saudagar bangunan. Imam Abu Qasim al-Junaidi memiliki toko pemotong kaca dan melayani sendiri para pembelinya. Mereka semua bekerja bukan karena mereka kedunyan, tetapi karena memang demikian perintah Islam, bekerja.

Satu lagi tokoh sufi besar, Imam Qusyairi, penulis risalah Qusyairiyah, misalnya. Kesibukannya setiap pagi adalah berangkat dari rumah ke toko dengan membawa bekal makanan berupa gandum lalu di tengah jalan beliau membeli beberapa potong roti. Menjelang dzuhur ia pergi ke masjid, setelahnya kembali ke tokonya. Para pedagang dan keluarga di rumah tidak banyak yang tahu kalau beliau setiap hari berpuasa. Mereka mengira ia sarapan di tokonya karena toh ia membeli roti, dan orang rumahnya mengira ia juga makan di tokonya di pasar karena selalu membawa bekal. Padahal bekal dan rotinya ia sedekahkan ke orang lain. Beliau melakukan hal ini tak kurang selama dua puluh tahun.

Jamaah jum’ah rahimakumullah

Tentu masih banyak contoh dan suri teladan dari para tokoh besar untuk giat bekerja. Kiai Hasyim Asyari juga demikian, termasuk tokoh yang tidak hanya mengajar para santri dan bergelut dengan kitab. Beliau berangkat dari awal menebus dan membeli tanah untuk digarap sebagai lahan perkebunan dan peternakan bersama santri. Oleh karenanya, tidak ada alasan bagi kita untuk bermalasmalasan.

Semoga ada manfaatnya. Selamat menapaki tahun baru, mari terus bekerja dan bersabar.

و العصر إن الإنسان لفى خسر إلا الذين آمنوا و عملوا الصالحات و تواصو بالحق و تواصوا بالصبر

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًااَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi