Oleh Fathurozi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhURw4c91PABtoWnqa7fB2D7i3FDgVh-dtxCqOt1lWXH9Qi4iaaF9DHkDYjJPwg89k0SEQDOC3_MMoWQciorA2ubeQtuvw312NBqK03XCOkHxeykn5KrXvxF721fsKXUBizbWGL-41j1Pc/s1600/Mitos,+akik+dan+Presiden.jpg)
Daya tarik
batu akik tak sekadar motif unik dan
indah, tetapi memiliki kekuatan mistis. Kekuatan gaib yang berada di batu akik,
ada yang secara alami, ada pula yang sengaja di isi. Konon batu akik memberikan
manfaat bagi pemakainya. Semisal, Batu mirah delima (Menghilangkan racun), batu
akik kecubung (memudahkan pergaulan), Batu akik amber (memancarkan karisma),
Batu zamrud (mendatangkan kesejukan batin), dan sebaginya.
Dalam buku
berjudul Finger Rings: From Ancient Egypt to the Present Day karya Gerald
Taylor dan Diana Scarisbrick (1978). Cicin bergambar scarab yang dianggap suci
sudah di pakai orang-orang mesir kuno pada periode kerajaan lama (2686-2181
SM). Pada kerajaan pertengahan (2000- 1700 SM), berbagai variasi cicin
bermunculan, bahkan pemakaian cicin dijadikan tradisi oleh masyarakat mesir
kuno.
Pada zaman
Yunani hingga mesir kuno juga memuliakan batu karena indahan dan keunikan saja,
tetapi zaman ini juga menganggap batu-batuan ini memiliki kekuatan magis. Di
Barat, kepercayaan pada kekuatan batu ini bertahan hingga Abad Pertengahan
ketika rasionalisasi ilmu mereka menyingkap mekanisme pembentukannya di alam,
dan upaya peniruannya di laboratorium mulai dilakukan. (http://sains.kompas.com, 16/2/2015)
Kekuatan
sebuah batu juga pernah di alami penulis, dulu waktu kecil ketika kebelet buang air
besar, orang tua bilang ambil satu batu, lalu di masukan ke kantong celana atau
di pegang, seketika berhasil menahannya. Mungkin itu hanya segesti sesaat atau
mitos yang selalu didengung-dengungkan orang tua.
Mitos diciptakan untuk
mendukung kebenaran, sehingga masyarakat secara membabi-buta mendukungnya,
bahkan mitos membenarkan membenarkan realita kehidupan sehari-hari. Mitos
seakan-akan tak ada jarak antara realitas dengan mitos. Ada kesan mitos
mengambil peran rasio.
Menurut Ernst Cassirer
(1990), Mitos dianggap sebagai khaos-seonggok
gagasan yang tidak koheren dan tanpa bentuk. Mencari “penalaran” dibalik
gagasan-gagasan itu terasa amat sisa-sia. Mitos memiliki ciri “tiadanya sebab
atau alasan”. Lanjut Cassirer misteri-misteri ini dalam mitos bukan
bertentangan dengan rasio, tetapi penyempurna rasio.
Ternyata presiden dan wakil
presiden Indonesia juga mengenakan batu akik, mulai dari Soeharto, BJ Habibie,
Abdurrahman Wahid (Gusdur), Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), Muhammad Jusuf Kalla, Hamzah Haz. Hal ini terbukti dari foto-foto yang
beredar di internet. Bahkan Jokowi juga mengoleksi batu akik dari Aceh, (http://bisnis.news.viva.co.id, 16/2/2015).
Soeharto
yang menjadi presiden 32 tahun, SBY yang menjabat dua periode ada kaitannya
dengan kuatan magis akik? atau Gusdur yang dipaksa turun tahta juga sebabkan
oleh akik? Keberhasilan atau tidak seseorang menduduki jabatan, ditentukan diri
sendiri. Akik hanya aksesoris jari tangan, jika akik mengandung kekuatan magis,
semata-mata kekuatan itu dimunculkan oleh pemiliknya.
Penulis Adalah Staf Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang
Dimuat Koran Jateng Pos, Rabu 08 April 2015
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !