Memahami Proses

Wednesday, 4 September 2024

 


الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَلِيِّ المُتَّقِيْنَ، وَنَاصِرِ عِبَادِهِ المُسْتَضْعَفِيْنَ، يَقْضِي بِالحَقِّ، وَهُوَ خَيْرُ الفَاصِلِيْنَ. نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، رَبُّ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ. وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ النُّوْرُ الهَادِي الأَمِيْنُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَنُصَلِّي وَنُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، وَأَصْحَابِهِ الغُرِّ المَيَامِيْنِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ. اتَّقُوا اللهَ فَإِنَّهَا وَصِيَّةُ اللهِ، وَصَّى بِهَا الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ. اتَّقُوا اللهَ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ فَقَدْ قَالَ تَعَالَى وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang yang penuh keberkahan ini, Khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada panjenengan semua untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah serta meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah dan Rasulullah.

Jamaah jum’at, Alhamdulillah kita memasuki bulan kemerdekaan dan dapat menyambut dengan sukacita. Selain merayakan, memperingati, dan mengenang jasa para pahlawan, ada banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil dari peringatan kemerdekaan RI. Salah satunya adalah kita diingatkan pentingnya proses, bukan semata hasil.

Di satu sisi terdapat takdir Allah, dan kita hanyalah makhluk. Kesuksesan apapaun yang kita hasilkan, sebenarnya bukan hakiki milik kita, melainkan amanah, dan itu atas kehendak Allah. Kita tidak bisa menjadi superman atau pahlawan super yang memiliki kemampuan tak terbatas. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun (kalimat tarji’) bukanlah ucapan atau slogan kosong. Ini adalah pengingat kita bahwa semua dari Allah.

Namun, di sisi lain, kita tidak boleh berdiam diri atau tidak berusaha, dan hanya pasif atas keputusan Allah. Kita memang tidak dapat mendikte Allah, tetapi takdir dan kuasa Allah berlaku di awal, di tengah, maupun di akhir perjalanan usaha manusia. Di awal kita niatkan karena-Nya, di tengah kita ikhtiar, dan di akhir kita berpasrah. Dalam bahasa lain ‘bismillah, billah, dan lillah’ menjadi ekspresi dalam langkah kita.

Ikhtiar, usaha, ini merupakan tugas dan wilayah manusia sebagai hamba. Bahkan Rasulullah, kekasih dan manusia paling dekat (orang dalam) Allah saja dibuat sebagai contoh umatnya untuk berikhtiar, berusaha. Dalam menyampaikan agama Islam Allah menyatakan: “Tugasmu wahai Muhammad tidak lebih dari menyampaikan”. Bukan memberikan hidaya (Taufiq). Hidayah ada pada hak mutlak sang Pencipta, sama seperti takdir. Dalam bab hijrah, Nabi pun juga tidak diperkenankan mengambil jalan pintas. Dari sejarah kita tahu, bahwa Madinah adalah tujuan yang jelas dan tepat untuk berhijrah dari Makkah, tetapi Allah tidak langsung memerintah Nabi ke Madinah, ada prosesnya untuk ke sana, ada daerah lain yang dilihat dan didatangi terlebih dahulu. Ada banyak contoh dari Al-Quran dan sirah Rasul yang mengajarkan bahwa kewajiban sekaligus nilai dari usaha juang manusia adalah ikhtiar/proses. Hasil adalah bonus yang tidak harus dibanggakan (karena itu bagian dari ketentuan Allah), tetapi kita dapat bangga atas ikhtiar, usaha, dan proses karena ini adalah wilayah kita.

Jamaah jum’at,

Kemerdekaan Indonesia adalah hasil, ini adalah ketentuan Allah, kita wajib menyukurinya, tetapi kita tidak cukup hanya membanggakannya. Para pejuanglah yang patut berbangga atas jerih payah perjuangan dan ikhtiarnya hingga mengantarkan pada kemerdekaan ini. Tugas kita adalah berusaha untuk tetap mempertahankan kemerdekaan dan memajukan Indonesia. Proses dan perjuangan terus ada dalam langkah kehidupan kita, dalam hal apapun. Sebagai contoh, berjuang dalam belajar dan bekerja.

Belajar adalah proses, ikhtiar, dan memang itu adalah tugas kita, dari buaian hingga liang lahat. Tidak semata hasil, rangking, atau nilai yang menjadi ukuran bagi Allah, tetapi bagaimana Allah melihat setiap proses yang kita lakukan. Bisa saja dikatakan nilai, atau bahkan kepintaran adalah bonus saja dari usaha. Dan tidak ada korelasi antara kecepatan belajar dengan tingkat kepintaran atau kesuksesan seseorang nantinya. Ilmu adalah kebaikan, dan tidak ada kebaikan yang sia-sia dalam tiap prosesnya.

Ibn Sina dikenal sebagai filsuf dan ahli bidang kedokteran dengan banyak sekali karya. Itu adalah hasil, tetapi kiranya sedikit yang mencari tahu bahwa kegiatan keseharian Ibn Sina, bahwa siangnya ia gunakan untuk menolong pasien, sementara malamnya banyak dihabiskan untuk riset dan menulis. Ibn Sina hanya satu dari banyak contoh para ulama yang harum namanya karena serius dalam menjalani tugasnya berikhtiar dan berproses hingga memberikan hasil untuk umum. Einstein sangat dikenal karena rumusnya tentang teori energi dengan rumusan singkat E=mc kuadrat. Ringkas dan mudah sekali dihapal, tetapi untuk membuat dan menelurkan idenya dibutuhkan proses yang berbulan-bulan pemikiran dan percobaan.

Saat ini, di era internet yang semakin maju, manusia di satu sisi banyak sekali dimudahkan. Banyak hal yang dulunya memerlukan waktu lama, sekarang dengan cepat bisa diperoleh. Akan tetapi, manusia scroll, untuk menyebut orang yang terbiasa dengan gadget telah kehilangan kenikmatan proses. Banyaknya aplikasi pembantu menjadikan orang mengambil jalan pintas. Jika ia menulis dan mengarang dari hasil bantuan aplikasi ini semata, dapatkan kita menyebutnya penulis yang berprestasi, bisakah kita sandingkan dengan para mushannif mukhlisin (pengarang kitab yang memang ikhlas dan lillah) sehingga patut kita kirimi fatihah, Wallahu a’lam.

Demikian juga dengan bekerja dan kesuksesan. Itu membutuhkan proses dan perjuangan. Dari sedikit demi sedikit, dari jatuh bangun dan masalah hingga muncul kedewasaan, kepasrahan, dan kembali memompa semangat. Bekerja menjadi dinamis. Akan berbeda jika bekerja dan kesuksesan diraih dengan jalan pintas. Tentu nilai perjuangan dan berkahnya tidak sama dengan yang diawali proses. Hal yang tanpa proses akan menjadi semu dan kurang bermakna.

Oleh karena itulah Al-Quran menegaskan: “dan berkaryalah (beramallah)! Niscaya Allah akan melihat (menilai) amalmu, juga rasulNya dan orang-orang beriman”.  QS. At-Taubah [9]:105. Bahkan Al-Quran membatasi penilaian itu pada amal: “maka barangsiapa yang berbuat kebaikan walau sebesar dzarroh, niscaya Allah akan melihatnya (menilainya). Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan, walau sebesar dzarroh, niscaya Allah akan melihatnya (menilainya)”. Mari kita isi dan jaga kemerdekaan dengan terus belajar, bekerja, dan berkarya dan menikmati setiap prosesnya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

 Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi