Inovasi Baru Bisnis Tahu Tegal

Saturday 25 February 2012

Oleh: Fathurozi 

TEGAL  dikenal dengan warung tegal (warteg), keberadaan warteg yang merajai bisnis makanan di kota-kota besar Indonesia, bersaing dengan Rumah Makan Daerah lain. Meskipun Tahu Aci tidak terkenal seperti warteg, tetapi makanan ringan ini, cukup digemari masyarakat dari luar daerah.


Orang-orang yang berkunjung ke Kota Tegal, tidak makan Tahu Aci rasanya rugi karena memiliki rasa khas sendiri dan membikin rindu penikmatnya. Penikmatnya baik orang asli Tegal ataupun orang yang kebetulan melewati jalur pantura sudah dipastikan akan mencarinya.

Tahu Tegal, dibawah oleh pedagang dari China, sekitar tahun 1940-an, pedagang itu, mengajari pembuatan tahu pada penduduk pedukuhan Pesalakan, Adiwerna, Tegal. Mula-mula masyarakat kurang tertarik menekuni usaha tahu. Seiring perkembangan zaman, Tahu Pesalakan dikonsumsi sehari-hari masyarakat Tegal, melihat peluang ini, penduduk setempat beralih profesi menjadi perajin tahu.

Di Adiwerna kurang lebih 600 Kepala Keluarga yang mengeluti profesi ini, banyaknya usaha tahu, ikut menunjang perekonomi masyarakat setempat, jika pesanan banyak tak segan-segan perekrutan tenaga kerja  dari luar daerah.

Setiap perajin tahu rata-rata dapat menghabiskan 30-70 kg kacang kedelai, kita bisa membayangkan berapa banyak produk tahu yang dihasilkan, tidak salah jika kawasan itu, di sebut penghasil tahu terbesar di Tegal.

Tahu kuning banyak dicari penjual Tahu Aci, Tahu Chicken karena rasanya yang gurih, empuk dan hanya tahu khas Tegal saja yang bisa di buat makanan Tahu Aci dan walaupun resepnya sama, bila Tahu Aci dimasak bukan orang Banjaran asli, maka rasanya akan berbeda

Ketika tahun 1997, Indonesia dilanda krisis moneter, tidak hanya pengusaha besar saja yang merasakan tetapi pengusaha kecil juga terkena dampaknya, seperti perajin tahu tidak mampu membeli kacang kedelai, karena naik dua kali lipat. Masa serba sulit, perajin tahu cukup tertolong dengan adanya program subsidi yang dicanangkan pemerintah.

Tahu Chicken
Maraknya pedagang kaki lima yang menjual makanan siap saji seperti Kentucky Fried Chicken, Stik, Spageti di Kota Tegal, menginspirasikan para pedagang Tahu Aci, para penjual tahu aci mencoba memodifikasi tahu menjadi makanan asal Amerika yakni, Kentucky Fried Chicken. Jika bahan baku Fried Ckhicken dari daging ayam, maka daging ayam diganti Tahu, orang Tegal menyebut Tahu Chicken.

Tahu Chicken merupakan jajanan anyar khas Tegal, makanan ini, baru dikenal masyarakat pada pertengahan tahun 2009, kota yang terkenal dengan "Jepang indonesia", kehadiran Tahu Chicken, dapat merebut pelanggan Tahu Aci.

Harga Tahu Chicken perkisar 500-1000 perbuah, Bila dibandingkan dengan harga Fried Chicken yang dijual pinggiran jalan berkisar 2500-4.500. harga boleh murah, rasanya tidak kalah dengan makanan asal Paman Sam itu. Perbedaanya lebih menyolok terletak pada bahan baku ayam dengan tahu.

Konsumsi masyarakat Tegal terhadap makanan berdaging bisa dibilang tinggi, konsumsi pangan hewani mencapai 71 persen dari nilai standar 100 persen, ini melebihi tingkat konsumsi pangan hewani di Jawa Tengah yang 63 persen, namun tingkat konsumsi buah-buahan baru 60 persen. Tidak salah jika pedagang Fried Ckhicken marak di Tegal bahkan masuk perkampungan.

Ketakutan pejual tahu aci kehilangan pelanggan, untuk merebut pelanggannya, para pedagang menciptakan Tahu Chicken dengan tujuan agar pelanggan makanan berdaging berpaling ke makanan khas Tegal ini. Sebaiknya pemerintah membatasi penjualan makanan berdaging dan lebih mengutamakan makanan yang bergizi.

Selain Tahu Chicken Kota Tegal juga terkenal makanan yang khas daerah yakni, kacang klitik, pongkol setan, alu-alu, pilus, martabat, lengko dan sebagainya. Dengan banyaknya makanan khas yang dimiliki Tegal menjadikan suatu kebanggaan tersendiri, tetapi makanan tersebut sering dijual oleh pedagang kaki lima di tepi jalan penghubung kota lain.

Pemerintah Tegal, kurang memperhatikan pedagang makanan khas Tegal, sehingga penjual makanan terkesan kumuh, kurang menarik pembeli dan terkesan tidak terjamin kesehatannya karena terkenah debu kendaraan bermotor. Sebaiknya pemerintah menyediakan tempat khusus untuk menampung pedagang kaki lima yang berjualan makanan khas Tegal itu.

Dengan adanya tempat ini, pemerintah dapat mengawasi produksi dan menjamin kualitas makanan yang dijual sehingga masyarakat tidak ragu-ragu membelinya, masyarakat luar yang berkunjung ke wisata, PAI, Purin, Waduk Cacaban, pemandian Air Panas Guci dapat mampir sejenak melepas lelah sambil menikmati menu makanan khas kota Tegal.
 
Selama ini Tegal, belum mempunyai tempat yang khusus menjual makanan khas Tegal seperti kota-kota lain di Indonesia, padahal tempat itu, memudahkan masyarakat Tegal yang  pulang dari bekerja di daerah lain (merantau), sekedar kopi break dengan makanan asalnya. Selain itu, para pengemar wisata kuliner lebih mudah menemukan makanan yang di cari.

Dengan terciptanya tempat pusat makanan khas Tegal, selain pemerintah mendapatkan pemasukan dari wisata alam, juga memperoleh pendapatan dari wisata kuliner, sehingga Tegal akan terkenal sebagai pusat kuliner yang banyak didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara yang gemar berwisata.

1 comment:

  1. Saya mau buka bisnis tahu aci di daerah tangerang selatan. tapi sulit mencari bahan baku tahu seperti tahu banjaran. apakah bisa suplai barang ke tempat saya?
    alamat email saya masbroto1987@gmail.com

    ReplyDelete

 
Support : Modifikasi Website | cucubumi